Ditolak di Sidoluhur, Totok KAS Sempat Akan Beraktivitas di Desa Sidoagung

Sejak 2018, Pemdes telah mencurigai kontrakan yang awal mulanya mengajukan izin pendirian Koperasi INKOR itu.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 15 Januari 2020 | 14:53 WIB
Ditolak di Sidoluhur, Totok KAS Sempat Akan Beraktivitas di Desa Sidoagung
Penggeledahan rumah kontrakan Totok Santoso yang mengklaim raja Kerajaan Agung Sejagat, Selasa (14/1/2020) malam. [Istimewa]

SuaraJogja.id - Pemerintah Desa (Pemdes) Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY mengungkapkan, R Toto Santoso alias Totok Santosa Hadiningrat sempat ingin memindahkan aktivitas Kerajaan Agung Sejagat (KAS) ke Desa Sidoagung, kala masih mengajukan izin mendirikan markas Laskar Merah Putih.

Kasie Pemerintahan Balai Desa Sidoluhur Adi Arya Pradana mengatakan, tempat tinggal Toto adalah rumah yang dikontrak oleh Bandi, warga asal Sidoagung, desa yang wilayah administratifnya bersebelahan dengan Sidoluhur.

Sejak 2018, Pemdes telah mencurigai kontrakan yang awal mulanya diajukan dengan izin pendirian Koperasi INKOR itu. Kala itu, izin tidak diberikan dengan alasan, Pemdes curiga kepada anggota koperasi itu, yang diketahui adalah mantan dari Jogja Development Committee (DEC).

"Toto kembali mengajukan izin ke Pemdes, kali ini ia mengajukan izin menjadikan rumah kontrakan sebagai tempat berkumpul Laskar Merah Putih di kediamannya," ujarnya, di Balai Desa Sidoluhur, Rabu (15/1/2020).

Baca Juga:Jalani Sidang Etik DKPP, Wahyu Setiawan: Tentunya Saya Punya Niat Baik

Pemdes kembali menolak karena sangsi dengan keaslian berkas yang diajukan, ditambah stigma negatif masyarakat tentang Laskar Merah Putih.

"Mereka lalu memutuskan untuk pindah ke Desa Sidoagung, tapi ditolak juga. Mereka masih coba mencari celah. Dan rencana buka usaha angkringan Ambu, kami beri izin karena kan untuk perekonomian masyarakat. Tapi di situ kami wajib mantau, siapa pun yang tinggal dan berusaha, kami izinkan tapi pantau. Hanya kenyataannya, seperti ini," tuturnya.

Sekretaris Desa Sidoluhur Fajar Nugroho menuturkan, Pemdes masih menunggu hasil penyelidikan. Sejauh pengetahuannya, jumlah anggota Kerajaan KAS sekitar 300 orang. Namun, sebagian besar anggotanya bukan warga Sidoluhur.

Kerabat pemilik rumah kontrakan yang digunakan Toto, yaitu Tejo, mengatakan bahwa Toto lebih sering berada di rumah dan berkegiatan pada malam hari.

"Biasanya ada yang piket jaga. Baru lima bulan belakangan ada pakai seragam-seragam itu," terangnya.

Baca Juga:Resmi, Eks Asisten Luis Milla Jadi Pelatih Baru PSS Sleman

Kontributor : Uli Febriarni

REKOMENDASI

News

Terkini