SuaraJogja.id - Makin hari makin banyak warga yang menyadari pentingnya berdiam diri di rumah saja selama wabah corona. Kondisi ini pun membuat suasana Jogja kembali seperti 1 dekade lalu, sekitar 2010.
Hal itu dirasakan seorang pengguna akun Twitter @azisut_. Ia memperlihatkan sepinya jalanan di Jogja pada malam hari ketika banyak warga menaati gerakan social distancing dan mengisolasi diri di dalam rumah untuk menekan angka penularan COVID-19.
Di video itu, @azisut_ mengendarai sepeda motornya, melintasi Jalan Gejayan ke arah selatan, lalu belok kiri ke Jalan Laksda Adisucipto. Video berdurasi 1 menit 46 detik itu terhenti ketika ia melewati Ambarrukmo Plaza alais Amplaz.
Sepanjang jalan yang dilewati @azisut_ sangatlah lengang. Hampir tak ada kendaraan sama sekali yang melintas di jalanan; orang yang berada di luar pun tampaknya bisa dihitung dengan jari.
Baca Juga:Psikologi Pendidikan, Keterampilan Mental dalam Olahraga
Sepi dan tenangnya kondisi Jogja di malam hari itu lantas mengingatkan @azisut_ pada suasana di masa lampau, sekitar 10 tahun lalu, ketika belum ada banyak perantau.
"Yogyakarta kembali memiliki malam yang tenang. Walaupun beralasan, tetapi mengingatkan lagi pada 10 tahun yang lalu..." tulis @azisut_, Senin (30/3/2020).
Bahkan di video selanjutnya, kala melintasi Jembatan Kleringan Kewek, ia merasakan kedekatan dengan warga lainnya meskipun tak saling kenal. Itu terlihat saat ia menyapa beberapa orang di pinggir jalan sembari terus melaju dengan mengatakan, "Monggo [mari]."
"Btw sek tak ruruhi kui mau do semaur kabeh lho, pokok dadi wong jowo ojo nganti ilang unggah-ungguh e yo dab [ngomong-ngomong, yang saya sapa itu tadi pada jawab lo, pokoknya jadi orang Jawa jangan lupa tata krama ya dab]," kicaunya.
Video ini kemudian dibagikan kembali oleh akun @merapi_news dan mendapat beragam komentar. Meski beberapa dari mereka ada yang setuju, tetapi tak sedikit yang mengingatkan pemilik video untuk tidak kelayapan di luar rumah, apalagi malam hari.
Baca Juga:Buruh Ancam Demo Besar Jika DPR Masih Bahas Omnibus Law saat Pandemi Corona
"Neng omah [di rumah] oi. Malah ngelayap [emoji tertawa]," komentar @gunturmataram.
- 1
- 2