Cerita Bidan di Jogja, Digosipkan PDP dan Meninggal Dunia Karena COVID-19

"Seharusnya kita yang sehat dan masih bisa beraktivitas seperti biasa bisa memberi semangat bukan malah memberi stigma buruk," ujarnya.

M Nurhadi
Minggu, 12 April 2020 | 13:44 WIB
Cerita Bidan di Jogja, Digosipkan PDP dan Meninggal Dunia Karena COVID-19
Seorang perawat bersiap bertugas di satu-satunya rumah sakit di Cremona, Italia. [Paolo Miranda/BBC]

SuaraJogja.id - Perlakuan kurang menyenangkan harus diterima S, bidan di salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta. Dia mendapat kabar yang kurang mengenakkan setelah RS tempatnya bekerja sempat merawat Pasien dengan pengawasan (PDP) COVID-19 sebelum dirujuk ke RS dr. Sardjito.

"Saya gak tahu siapa yang menyebarkan berita itu. Tahu-tahu saya di chat sama temen-temen saya di Facebook, Instagram dan Whatsapp. Mereka nanya kabar saya. Padahal waktu itu saya masih kerja seperti biasa," ujarnya saat dihubungi Suarajogja.id, Jumat (10/4/2020).

Ia mengaku, sempat diisukan menjadi PDP COVID-19 oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, tidak lama setelah itu, ia juga dikabarkan meninggal dunia.

"Iya, nyebar di pesan singkat. Saya jadi PDP corona. Dan bahkan, gak lama setelah itu saya juga diisukan meninggal dunia," kata S, yang merupakan warga Kabupaten Gunungkidul.

Baca Juga:Rabu atau Kamis Pekan Depan Bekasi Mulai PSBB Corona

Ia menceritakan awal mulanya isu tersebut. Pada awal April lalu, ia secara mandiri mengusulkan adanya penyemprotan disinfektan secara swadaya di kampungnya. Namun, usulan tersebut tidak diterima dengan baik oleh sebagian masyarakat.

"Sempat ada yang gak setuju sama penyemprotan disinfektan. Sampai akhirnya Pak Dukuh turun tangan dan warga setuju semua," ungkapnya.

Seperti biasa, hari Senin (30/3/2020) ia kembali ke Yogyakarta untuk bekerja di rumah sakit tempatnya bekerja. Pada saat itulah dia mendapatkan kabar yang kurang menyenangkan dari lingkungannya.

"Tiba-tiba saya dikabari orang rumah kalau saya digosipkan PDP COVID-19," ujarnya

Tidak lama setelah itu ia juga diisukan meninggal dunia. Tak hanya dijauhi masyarakat. Bahkan, perangkat dukuh serta tokoh masyarakat sampai mendatangi rumahnya untuk mengkonfirmasi adanya berita tersebut.

Baca Juga:Anies: Warga dengan KTP Luar DKI Bisa Dapat Bansos PSBB Jakarta

Adanya kabar hoaks tersebut tidak hanya berdampak pada dirinya, namun juga keluarganya. S mengatakan, keluarganya juga sempat dijauhi masyarakat sekitar akibat adanya isu tersebut. Hingga ia sempat berniat untuk melaporkan kejadian tersebut pada kepolisian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini