Sederet Kasus Kekerasan Seksual di Kampus Yogyakarta, Bukan Cuma UII

Kabar dari UII bukan kasus kekerasan seksual pertama yang terjadi di lingkungan kampus di Yogyakarta.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 08 Mei 2020 | 17:30 WIB
Sederet Kasus Kekerasan Seksual di Kampus Yogyakarta, Bukan Cuma UII
Ilustrasi kekerasan seksual, pelecehan seksual - (Suara.com/Ema Rohimah)

3. Kiran - UIN Suka

Kabar tentang dugaan kekerasan seksual di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) didengungkan melalui Instagram oleh Serikat Mahasiswa Untuk Indonesia (Srikandi) UIN Sunan Kalijaga. Menurut @srikandiuin, begitu mendapat informasi soal pelecehan seksual yang dialami penyintas yang dinamai Kiran, pihaknya langsung terhubung dengan Kiran di hari yang sama, 17 Februari 2020.

Keesokannya, 18 Februari, Srikandi bertemu dengan Kiran. Sejumlah organisasi kampus juga menghubungi Srikandi untuk bekerja sama mengawal isu.

Kemudian pada 19 Februari, Srikandi dan organisasi kampus lainnya membahas langkah strategis pengawalan kasus hingga dibentuk aliansi bernama Aliansi Gayatri. Setelah itu, pada 21 Februari 2020, didampingi Srikandi, Kiran bertemu tim pendamping psikolog dari aliansi. Sementara, perwakilan aliansi menemui Pusat Studi Wanita (PSW) untuk mengkomunikasikan dugaan kasus pelecehan seksual Kiran.

Baca Juga:Sedih, Istri Tak Bisa Jenguk Zul Zivilia yang Tengah Sakit di Penjara

Di Instagram, Srikandi menyertakan tangkapan layar pesan dari Kiran yang dikirim ke direct message (DM) @uinsuka.curhat. Di situ, Kiran menceritakan kronologi pelecehan seksual yang dialaminya.

Menurut isi pesan tersebut, Kiran kerap didekati seorang dosen di mana pun ia duduk. Dosen tersebut juga pernah mengatakan "aku sayang sama kamu" pada Kiran. Tak hanya itu, saat Kiran bertamu dengan temannya ke rumah sang dosen, Kiran mendapatkan perlakuan tak senonoh dari dosen itu di dapur.

"Udah tahu sempit, ngapain nyempil-nyempil di belakang gue sampai nemepelin *****nya ke gue coba," tulis Kiran, menambahkan bahwa ia juga dicolek-colek oleh dosennya itu sampai ditawari menginap di rumahnya. Namun, Kiran tak berani melawan karena sebagai mahasiswa baru, ia tak ingin membuat konflik di kampus.

Kasus ini sempat dicurigai tak benar-benar terjadi di UIN Suka setelah Srikandi membagikan isi DM Kiran, tetapi kemudian pada 24 Februari Srikandi membagikan kronologi pengawalan isu, yang dimulai pada 17 Februari, dan membenarkan kejadian itu setelah bertemu langsung dengan penyintas. Informasi terakhir dari Srikandi menyebutkan, langkah pengawalan kasus saat ini sampai di pertemuan antara Aliansi Gayatri dengan PSW.

Baca Juga:Pedagang Positif Covid-19, Pasar Simo dan Simo Gunung Surabaya Ditutup

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak