Stok Mulai Langka, Harga Ayam Potong di Gunungkidul Meroket

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul Johan Eko Sudarto membenarkan adanya kenaikan harga daging ayam potong di pasaran.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 01 Juli 2020 | 07:50 WIB
Stok Mulai Langka, Harga Ayam Potong di Gunungkidul Meroket
[Ilustrasi] Pedagang ayam potong di Pasar Jambul, Jakarta, Selasa (15/8).

SuaraJogja.id - Minim pasokan diduga membuat harga daging ayam di pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul melonjak. Biasanya, harga daging ayam potong di pasaran berada di kisaran Rp32.000 per kilogram, sedangkan sekarang sudah menyentuh Rp42.000 per kilogram setelah beberapa hari terakhir terus merangkak naik.

Wahyu, seorang pembeli di Pasar Trowono, Paliyan, Gunungkidul, mengaku kaget dengan kenaikan harga daging ayam ini. Ia mengaku, terakhir membeli daging ayam harganya masih di kisaran Rp34.000 per kilogram. Namun pada Selasa (30/6/2020) pagi, kata dia, harganya meroket.

“Saya beli satu kilogram Rp42.000,” kata Wahyu pada HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, Selasa.

Dirinya berharap agar harga daging ayam kembali stabil, sehingga ada kepastian di pasaran.

Baca Juga:Edan! Harga Ayam Potong di Pasar Ini Tembus Rp 70.000 per Kilo

“Ya kalau berubah-ubah dan terus naik kami harus menambah biaya untuk memenuhi kebutuhan membeli daging ayam,” katanya.

Senada, Darsih, seorang penjual daging ayam di Pasar Trowono, mengatakan bahwa harga daging ayam memang nail. Menurutnya, itutidak lepas dari minimnya pasokan ayam potong, sedangkan permintaan di pasaran masih relatif tinggi.

“Kalau hari ini [Selasa] saya jual Rp40.000 per kilogram,” tutur Darsih.

Ia mengungkapkan, langkanya stok terlihat dari jatah ayam potong yang diberikan pemasok. Pada saat normal dia meminta 150 ekor ayam dan langsung diberi, tetapi pada Selasa pagi hanya 100 ekor yang diberikan.

“Pemasok bilang stoknya tidak ada, sehingga ada pengurangan pasokan,” ungkapnya.

Baca Juga:Harga Ayam Meroket Jelang Lebaran, Tembus Rp 40 Ribu per Kilo

Sementara itu, pedagang daging ayam lainnya, Noviatun, menambahkan bahwa minimnya stok ayam membuatnya mencari pasokan sampai ke luar daerah. Ia bahkan terpaksa mencari stok sampai ke Kulon Progo.

“Berangkat pagi atau siang dan pulangnya malam hanya untuk memperoleh stok ayam,” kata Noviatun.

Ia menilai, kelangkaan stok membuat harga ayam naik, sehingga berpengaruh terhadap penjualan.

“Harga dari pemasok sudah naik. Jadi kami harus menyesuaikan harga agar tidak merugi,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul Johan Eko Sudarto sendiri membenarkan adanya kenaikan harga daging ayam potong di pasaran. Ia menduga, naiknya harga ayam berkaitan dengan berkurangnya stok di pasaran, yang kemudian memengaruhi harga jual.

“Untuk komoditas lainnya masih stabil,” tutur Johan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini