Penyebab Kepala Bayi Peyang, Tidak Selalu Karena Salah Posisi Tidur

Kepala bayi peyang bisa disebabkan oleh 3 hal. Ini dia.

Vania Rossa | Dini Afrianti Efendi
Rabu, 08 Juli 2020 | 19:30 WIB
Penyebab Kepala Bayi Peyang, Tidak Selalu Karena Salah Posisi Tidur
Ilustrasi kepala bayi peyang. (Shutterstuck)

SuaraJogja.id - Untuk mencegah kepala bayi peyang, beragam cara dilakukan orangtua, mulai dari memakai bantal antipeyang, memastikan posisi kepala bayi lurus saat tidur, hingga sering menekan-nekan kepala bayi. Tapi sebenarnya, apa penyebab kepala bayi peyang?

Tulang dan tubuh bayi yang baru lahir akan terus bertumbuh dan berkembang, termasuk kerangka tulang kepala atau tengkoraknya. Itu sebabnya, sangat mungkin bagi bayi mengembangkan bentuk kepala peyang akibat posisi berbaring yang miring ke salah satu untuk jangka waktu lama.

Tapi tahukah Anda bahwa kepala bayi peyang bisa disebabkan oleh berbagai hal, dan tak hanya karena posisi tidurnya yang kerap miring.

Ahli neurologi anak Prof. Dr. Hardiono D. Pudponegoro, Sp.A (K) mengatakan jika ada 3 jenis kepala bayi peyang dilihat dari faktor penyebabnya.

Baca Juga:Hamil 60 Tahun, Wanita Ini Lahirkan Bayi yang Sudah Membatu

1. Tulang kepala menutup cepat (Craniosynostosis)

Tulang kepala terdapat 4 bagian, di mana keempatnya akan ikut membesar seiring semakin membesarnya otak. Bagian otak ini akan menutup dalam 2 hingga 3 tahun. Tapi masalahnya, kondisi cranoisynostosis ini menyebabkan keempat bagian kepala menutup lebih cepat dari seharusnya.

"Semua sambungan tulang menutup terlalu cepat bersama-sama. Akibanya, waktu saatnya membesar dia tidak membesar, karena tulangnya menutup, sehingga muncul gejala, makanya ini harus dioperasi segera," ujar Prof. Hardiono saat mengadakan live di Instagram, Rabu (8/7/2020).

2. Sambungan tulang tertentu menutup cepat

Pada anak normal, keempat sambungan tulang otak ini harusnya berkembang bersama-sama. Nah, masalah kepala peyang jenis ini hanya 1 hingga 2 bagian otak saja yang menutup dengan cepat. Alhasil, saat dilihat dari luar kepala terlihat peyang.

Baca Juga:Program Bayi Tabung Banyak Aturan, Tyas Mirasih Belum Siap

"Hanya satu atau dua sambungan saja yang menutup lebih cepat. Misalnya bagian depan menutup lebih cepat yang lain tidak, jadi waktu otaknya tumbuh dia akan melengkung kepalanya," paparnya.

3. Positional Plagipcephaly

Jenis kepala peyang satu inilah yang banyak di derita anak-anak normal pada umumnya, yaitu kepala peyang karena posisi kepala anak yang tidak tepat. Karena keempat bagian sambungan tulang kepala tidak menutup dengan cepat, ditambah posisi tidur anak saat otak membesar tidak tegak, hal ini bisa memicu kepala peyang.

"Biasanya karena positional plagiocephaly, atau bentuk kepala yang peyang karena posisi, ini relatif tidak bahaya," tutup Prof. Hardiono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak