Ingin Tanggung Jawab Usai Hamili Pacar, Pria Ini Malah Ditolak dan Diancam

Ternyata sang istri meminta cerai dan meminta sang suami untuk mengurus semuanya di pengadilan.

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 05 Agustus 2020 | 14:45 WIB
Ingin Tanggung Jawab Usai Hamili Pacar, Pria Ini Malah Ditolak dan Diancam
Ilustrasi pasangan bertengkar. (Shutterstock)

Ayah mertuanya mengaku sakit hati dengan perilaku si pria tersebut. Karena keluarga mereka tidak diberitahu terlebih dahulu mengenai kehamilan putrinya. Sementara keluarga si pria sudah mengetahui sejak usia kandungan memasuki lima bulan.

Pria itu menyerahkan jawaban kepada istrinya. Karena atas kemauan istrinyalah ia tidak memberitahu mertua dan baru orangtuanya saja. Namun, meskipun istrinya mengeluarkan alasan yang aneh sang mertua tetap membela.

Akhirnya ia diminta untuk melakukan akad kembali setelah bayi berusia 40 hari. Mertuanya bahkan menanyakan apakah ia masih ingin bersanding dengan putrinya atau tidak.

"Saya kaget, ditambah kecewa. Kata-kata itu tidak terbayang oleh saya. Mertua saya menjadi pelopor ucapan FATAL," tulisnya lagi.

Baca Juga:Ada 1.032 Janda Baru di Gunungkidul Selama Pandemi Covid19

Saat berdiskusi dengan istrinya, ia menyampaikan tidak mampu jika harus kembali menggelar akad nikah. Jika keluarga si istri mau mebiayai seluruh biaya pernikahan ia mengaku siap untuk menjalani janji suci itu kembali.

Sempat saat ia meminta berbagi tugas domestik dengan istrinya, seperti mencuci atau menjemur baju si kecil, istrinya menolak. Alasannya, sang istri juga lelah dan kurang tidur karena harus menyusui. Jika marah dengan istrinya ia memilih tidur di sebelah motor.

Suatu ketika, si suami meminta ijin untuk menjenguk orangtuanya di rumah. Ia hendak menukar motor miliknya dengan milik sang ayah yang sudah tua. Sekaligus ia ingin membayar pajak kendaraan. Sebelum pergi ia meninggalkan uang untuk istrinya.

Keluarga sang istri juga ia minta menginap di kontrakan agar ibu anaknya itu tidak kesepian. Ia juga menitipakn istrinya ke pemilik kontrakan, uang untuk membayar bidan dan hidup sehari-hari selama sebulan telah ia berikan.

Setelah menyelesaikan urusan di kota asalnya dan hendak pulang, ia mendapat pesan dari sang istri yang menggunakan uang untuk ke bidan senilai Rp 200.000 diserahkan kepada ayah mertua. Merasa tidak dimintai ijin terlebih dahulu, si suami merasa tersinggung dan mereka berdebat.

Baca Juga:Gunungkidul Bakal Tolak Rombongan Besar Wisatawan Asal Zona Merah

Sebelum kembali ke kontrakan, ia bertemu rekannya untuk meminjam uang agar tetap bisa mengantar istri ke bidan. Sayangnya, setelah pulang, ia menemukan kontrakan dalam keadaan kosong dan terkunci. Diberitahu pemilik kontrakan bahwa istrinya pulang ke rumah orangtua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak