Sesampainya di KUA Kretek, semua keluarga dan calon pengantin tadi dicek protokol kesehatannya sebelum memasuki area gedung KUA untuk melakukan ijab.
Tim PMI Bantul yang sudah bersiap langsung menodongkan thermo gun ke pelipis dan menyemprotkan hand sanitizer ke setiap orang yang datang.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Bupati Bantul Suharsono, Kepala Kantor Kemenag Bantul Aidi Johansyah, ditambah dengan unsur TNI dan Polri serta kepala desa sekitar.
Terdengar beberapa kali Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat desa dan panitia berseru untuk sekadar kembali mengingatkan para tamu atau masyarakat yang hadir untuk tetap menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Baca Juga:Catat, Ini 4 Lokasi Tilang Elektronik di DIY Mulai Kamis Pekan Ini
Selain itu memakai masker juga menjadi hal yang tidak bisa dihilangkan begitu saja.
"Jadi sebanyak 11 pengantin yang kita nikahkan di KUA Kretek hari ini menjadi penggenap 75 pasangan pengantin yang kami fasilitasi pernikahannya selama sekitar dua pekan ini," ungkap Ryan.
Diungkapkan Ryan, cinta kasih para pengantin itu akan diikat dengan hantaran cincin kawin merah putih dengan berbagai seserahan atau mahar yang unik.
Mulai dari batu merah putih, pisau layah, juga sayur dan buah sebagai bekal mereka membina rumah tangga di tengah pandemi Covid-19.
Ryan menuturkan pernikahan massal tahun ini membawa berbagai misi untuk kehidupan. Mulai dari sosial, religi, budaya, bahkan hingga pariwisata menjadi misi yang ingin diwujudkan dari acara ini.
Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 di DIY Tambah, Pasien Punya Riwayat dari Zona Merah
Lebih lanjut Ryan mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan selain untuk membangkitkan kembali wisata yang ada di Bantul juga ikut menggerakkan roda perekonomian masyarakat Bantul.