Demi Sang Cucu, Suratinem Rela Jalan 3 KM Antar Tugas ke Sekolah

Suratinem rutin mengantarkan tugas sekolah milik Devi yang sudah selesai dikerjakan

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 17 Agustus 2020 | 19:41 WIB
Demi Sang Cucu, Suratinem Rela Jalan 3 KM Antar Tugas ke Sekolah
Devi sedang belajar ditemani sang nenek Suratinem, di rumahnya, di Pedukuhan Kalingiwo, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Senin (17/8/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Baik Devi atau Suratinem, hanya ditemani lantunan musik dari radio tua yang untungnya masih berfungsi.

Seperti yang diketahui bahwa hingga saat ini, pembelajaran jarak jauh masih terus diberlakukan kepada siswa-siswi dari mulai pendidikan usia dini, hingga bahkan mahasiswa di tingkat universitas.

Itu yang juga harus dilalui oleh Devi dalam beberapa bulan terakhir. Namun Devi harus berjuang lebih keras dalam pembelajaran jarak jauh, tidak seperti siswa-siswi di wilayah perkotaan yang mayoritas sudah memiliki gawai secara pribadi.

Hanya bercahayakan sebuah lampu yang terpasang di ruang tengah rumahnya, Devi harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru kelasnya.

Baca Juga:Ingatkan Covid-19 Masih Ada, TRC BPBD DIY Gelar Upacara 17an Pakai Hazmat

Bimbingan dari orang tua dalam mengerjakan setiap pelajaran yang ada pun tak bisa dirasakan oleh Devi.

Pasalnya sudah sejak usia dua bulan, Devi ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Ibunya kini sudah tenang di alam baka karena penyakit jantung yang dideritanya.

Sementara itu ayahnya, tak diketahui keberadaannya semenjak ibunya meninggal. Tak ada kabar bahkan insiatif untuk memberikan sedikit nafkah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan Devi sejak masih kecil. Hilang begitu saja.

Devi sebenarnya merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Namun ayahnya yang pergi tersebut juga sekaligus memisahkan Devi dan kedua saudara kandungnya.

Hanya sang nenek, Suratinem, teman Devi di rumah yang bertekad untuk membantu. Bagaimana tidak, Suratinem atau yang kerap disapa Mbah Surati, rela menempuh jarak sekitar tiga kilometer dari rumahnya menuju sekolah Devi dengan berjalan kaki, hanya untuk mengantarkan tugas sekolah yang telah Devi kerjakan di rumah.

Baca Juga:Bertambah Terus, Pasien Corona di DIY Jelang HUT RI Melejit 1.025 Kasus

Jalan beraspal yang rusak bahkan bisa berbahaya jika dilewati oleh kendaraan bermotor itu sudah menjadi rute sehari-hari yang harus dilewati Mbah Surati. Selain itu lokasi rumah yang berada di daerah Perbukitan Menoreh juga membuat medanya yang ditempuh naik turun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak