SuaraJogja.id - Setelah lima tahun lamanya, jajaran Polres Bantul akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan penjaga malam kampus AKRB Jogja, Witarno, yang juga merupakan office boy. Polisi telah mengamankan seorang pelaku pembunuhan yang terjadi di Banguntapan, Bantul, 30 November 2015 lalu itu.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto menuturkan, seperti diketahui, lima tahun yang lalu telah terjadi pencurian disertai pembunuhan yang menimpa Witarno (36), warga Kedungan RT 006/004, Sambeng, Borobudur, Magelang. Witarno meninggal dengan luka terbuka di bagian kening dan beberapa bagian tubuhnya yang lain.
"Korban meninggal saat berjaga di Kampus AKRB [Akademi Komunikasi Radya Binatama] Sorowajan, Banguntapan,"ujar Yulianto saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Jumat (4/9/2020).
Korban kali pertama ditemukan oleh dua rekan kerjanya sekitar pukul 07.30 WIB saat akan membuka kampus tersebut. Kala itu, dua rekan kerjanya kesulitan masuk ke dalam ruangan tempat korban berjaga sebab pintu ruangan dikunci dari dalam.
Baca Juga:Masih Janggal, Keluarga Remaja Korban Penganiayaan Minta Pendampingan KPAI
Kedua rekan korban langsung naik ke atas genting untuk masuk ke dalam ruangan. Ketika sudah masuk ke dalam ruangan, keduanya terkejut mendapati Winarto sudah meninggal dunia dengan luka kening terbuka dan beberapa bagian tubuh lainnya juga mengalami luka.
"Selain menemukan korban dalam keadaan meninggal, saksi juga melihat almari bagian keuangan dalam keadaan terbuka dan acak-acakan. Namun, uang maupun barang tidak ada yang hilang," tambahnya.
Dir Reskrimum Polda DIY Kombespol Burkan Rudi Satria menambahkan, usai mendapat laporan tersebut, polisi lantas melakukan penyelidikan. Berdasarkan olah TKP, telah ditemukan sidik jari laten dan selanjutnya dilakukan penyelidikan. Dari kejelian polisi, diperoleh informasi bahwa yang bersangkutan ini adalah pelaku kasus pencurian di SMA Depok.
"Jadi lepas dari jalani hukuman, pemain yang sama itu melakukan kejahatan di AKRB ini," ungkapnya.
Pihaknya berusaha mencocokkan sidik jari di AKRB dan juga peristiwa di Depok, kemudian mengkoneksikan dengan sidik jari E-KTP, dan muncul identitas atas nama Yuli Widodo. Tak hanya satu peristiwa, ternyata sidik jarinya identik di empat lokasi kejahatan yang berbeda.
Baca Juga:Pengeroyok yang Tewaskan Lukman Ternyata Pernah Terlibat Klitih di Imogiri
Pada Rabu (2/9/2020), polisi akhirnya berhasil mengamankan orang yang diduga pelaku pembunuhan dan atau pencurian dengan kekerasan di Kampus AKRB Sorowajan, Banguntapan tersebut. Polisi lantas membawa orang tersebut ke Polres Bantul guna pengusutan dan penyidikan lebih lanjut.