Meski begitu, kata Nugroho, ia tidak pernah lelah belajar secara otodidak dengan melihat berbagai cara pembuatan di internet. Ketekunan Nugroho terbayar, usaha yang diberi nama Pancal Bike Craft miliknya itu kini sudah diminati masyarakat di berbagai daerah.
"Penjualan sendiri kita sudah keluar kota, seperti Jawa Barat, Jakarta, Semarang, Surabaya bahkan luar Jawa juga semisal Kalimantan. Malaysia rencananya juga ada pesanan tapi masih terkendala ongkos kirim," ungkapnya.
Menurut Nugroho, untuk kelebihan push bike dengan bahan baku kayu ini adalah tampilannya yang unik dan tergolong murah. Sebab push bike karya Nugroho ini hanya dibanderol dengan kisaran harga Rp230.000-Rp400.000 tergantung model dan ukuran.
![Nugroho bersama dengan push bike buatannya di rumahnya yang berada di Karangturi, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Senin (12/10/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/10/12/20017-pancal-bike.jpg)
Selain harga yang murah, keunggulan lainnya terletak pada jaminan keamanan yang ada di setiap push bike tersebut. Mulai dari kayu yang dipoles hingga baut uang selalu diperhatikan ketajamannya agar tidak melukai anak-anak yang menggunakan.
Baca Juga:LBH Yogyakarta: Korban Kekerasan Seusai Demo Ricuh di DPRD DIY Alami Trauma
"Kesulitan sebenarnya tidak ada, hanya ketersediaan roda yang menyesuaikan pesanan saja yang kadang susah ditemukan karena tidak selalu ada," tuturnya.
Nugroho menuturkan saat ini penjualan push bike lebih digencarkan melalui media sosial. Ditambah dengan penjualan secara langsung yang dilakukan di tepi jalan sekitar jalan arah barat kantor Kecamatan Banguntapan.
Dalam sehari, Nugroho menyebut hanya sanggup memproduksi 2-3 sepeda saja tergantung dengan ukuran dan model yang diharapkan. Sampai saat ini, kata Nugroho, setidaknya sudah membuat sekaligus menjual push bike buatannya sebanyak 50-70 buah.
"Usaha ini punya prospek yang cerah, jadi saya akan lebih serius lagi untuk menekuni membuat push bike ini," tandasnya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di DIY Tambah 35 Pasien Baru, Sleman Masih Terbanyak