Colek Pemerintah Pengajian Urung Diizinkan, Gus Miftah: Kadang Kami Jengkel

Gus Miftah menyinggung soal pengajian yang urung diizinkan digelar lagi.

Galih Priatmojo
Selasa, 20 Oktober 2020 | 12:41 WIB
Colek Pemerintah Pengajian Urung Diizinkan, Gus Miftah: Kadang Kami Jengkel
(Instagram/gusmiftah)

SuaraJogja.id - Ustaz kondang yang akrab disapa Gus Miftah menyentil pemerintah terkait kegiatan pengajian yang selama pandemi ini urung dibuka.

Seperti dikutip dari akun Instagramnya, lewat keterangan yang disertakan dalam video singkatnya, ustaz yang kerap menggelar ceramah di klub malam itu menyebut bahwa masyarakat saat ini tak hanya butuh imunisasi tetapi juga imanisasi.

Ia menyebut bahwa saat ini meski masih diterpa pandemi, hampir seluruh aktivitas sudah berjalan seperti saat normal. Semisal pasar ramai, demo dipersilakan hingga Pilkada yang masih akan dilanjut.

Tapi bagaimana dengan pengajian dan majelis ta'lim yang urung diperbolehkan dilaksanakan kembali

Baca Juga:Ternyata, Jack Brown Idolakan Pemain PSS Sleman Ini Sejak Kecil

"Dear pemerintah: Permintaan kami sederhana lo, kami tidak hanya sekadar butuh imunisasi tapi juga imanisasi. Selama ini kami taat apapun yang menjadi keputusan pemerintah, karena kami orang yang taat hukum dan aturan," tulisnya.

"Walaupun dalam hati kami juga kadang jengkel karena adanya diskriminasi......Jalan sudah kembali ramai, Pasar ramai, Demo ramai. Sebentar lagi Pilkada (mungkin) juga ramai," lanjutnya.

"Kapan kami di ijinkan untuk membuka pengajian dan majelis ta’lim lagi? Kalau di ijinkan insya Allah kami akan taat terhadap protokoler medis, minimal kami lebih tertib lah daripada demo," katanya.

Unggahan Gus Miftah soal pengajian yang urung diizinkan untuk dilaksanakan lagi. [@gusmiftah / Instagram
Unggahan Gus Miftah soal pengajian yang urung diizinkan untuk dilaksanakan lagi. [@gusmiftah / Instagram

Lebih jauh, Gus Miftah juga menyinggung mengenai nasib para Kyai kampung yang sangat terdampak akibat dihentikannya aktivitas pengajian lantaran adanya pandemi ini.

Ia menyebut tak sedikit dari mereka yang dalam keadaan yang tak baik-baik saja. Apalagi mereka juga tak masuk dalam program kartu pra kerja.

Baca Juga:Terdampak Covid-19, Proyek Pembangunan Ratusan Miliar di Sleman Lanjut 2021

"Sahabat sahabat saya kyai kampung begitu Terdampak dengan keadaan ini, padahal banyak diantara mereka tidak masuk program kartu pra kerja. Selama ini mereka diam karena mampu menjaga wiro’ dan ‘iffahnya, dan merasa malu kalau harus teriak teriak seperti yang lain," ungkapnya.

Pernyataan Gus Miftah itu pun mendapat banyak dukungan dari para warganet. Tak sedikit yang berharap sejumlah aktivitas lainnya juga turut diperbolehkan kembali.

"Muantap gus..sekolah juga harus sudah dibuka lagi. Jangan sampai mereka anak-anak yang masih sekolah libur terlalu lama sehingga kurang imun akhlaq," kata Rachmad.

"Lha nggeh gus, demo boleh, pilkada boleh sekolah pengajian kok ga boleh. Saya sebagai wong cilik hanya menunggu ada apakah 14 hari pascademo kemarin..semoga semua sehat bagas waras jiwo lan rogone, selamet dunia akherat, lancar semua urusannya," kata Etiek.

"Betul sekali gus...Alhamdulillah saya sendiri tidak tercantum dalam bantuan apapun dari pemerintah, sedih tapi mau teriak-teriak malu sendiri," kata Abimanyu.

"Aku setuju Gus, kenapa pengajian-pengajian tidak diizinkan sampai sekarang," tukas Firman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini