Reaktif Covid-19, Sebanyak 37 Santri di Moyudan Jalani Tes Usap

Jumlah peserta tes usap itu bertambah menjadi 37 orang, setelah ada enam orang lagi yang mengaku mengalami gangguan penciuman.

Galih Priatmojo
Rabu, 21 Oktober 2020 | 17:15 WIB
Reaktif Covid-19, Sebanyak 37 Santri di Moyudan Jalani Tes Usap
Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

SuaraJogja.id - Puskesmas Moyudan bersama Dinas Kesehatan Sleman melaksanakan tes rapid, kepada sekitar 300 orang santri dan pengajar sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kapanewon Moyudan. 

Kepala UPT Puskesmas Moyudan, Desi Arijadi menyebutkan, dari jumlah tadi, diketahui sebanyak 31 orang reaktif dan hari ini mereka langsung mengikuti tes usap

Jumlah peserta tes usap itu bertambah menjadi 37 orang, setelah ada enam orang lagi yang mengaku mengalami gangguan penciuman.

"Hingga Rabu (21/10/2020) ini yang dinyatakan positif ada 10 orang. Terdiri dari 1 anak pengajar [keluarga dari seorang pengajar], 2 pengajar dan sebanyak 7 orang santri putri," ujar Desi, Rabu. 

Baca Juga:Salah Sasaran, Dua Remaja di Sleman Jadi Korban Penganiayaan

Selain menggelar tes, Puskesmas juga memberikan pengertian kepada warga sekitar ponpes, bahwa pada 3 November 2020 akan dilakukan skrining terhadap warga sekitar. Ditargetkan skrining akan dilakukan kepada sekitar 300 orang. 

"Skrining terhadap warga juga dilakukan, karena ada salah satu warga setempat yang sering ke ponpes tersebut, karena bertugas mengurus makanan," ungkap dia.

Sebanyak 10 orang yang dinyatakan positif COVID-19, ada 2 orang di antaranya telah melakukan isolasi di Asrama Haji.

"Sudah diperbolehkan pulang, karena [setelah menerima perawatan] mereka dinyatakan tanpa gejala," tuturnya. 

Dilarang mengajar di ponpes dulu

Baca Juga:Sepakat dengan Shin Tae-yong, Bos PSS Sleman Minta Liga 1 Bisa Bergulir

Sementara, Kantor Kementerian Agama Sleman meminta pengasuh ataupun guru yang berada atau tinggal di luar pondok pesantren (ponpes), agar tidak mengajar terlebih dahulu untuk sementara waktu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak