Kisah Penjaga Makam Mbah Maridjan, Pernah Ditampakkan Sosok Sang Juru Kunci

Marjo, selalu mengingat peristiwa erupsi 26 Oktober 2010 silam.

Galih Priatmojo
Selasa, 27 Oktober 2020 | 07:20 WIB
Kisah Penjaga Makam Mbah Maridjan, Pernah Ditampakkan Sosok Sang Juru Kunci
Juru Kunci Makam Srunen, Marjoyono ditemui wartawan usai membersihkan makam Mbah Maridjan di Pedukuhan Srunen, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Jumat (23/10/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Stadion Maguwoharjo, adalah tempat pengungsian yang saat itu ia tempati. Tepat 26 Oktober 2010 petang hari. Marjo merasakan getaran hebat serta bunyi ledakan kencang.

Merapi meletus dan semua masyarakat merasakan bencana dahsyat saat itu. Marjo mengingat bagaimana lokasi tempat pengungsiannya berubah menjadi abu-abu akibat hujan abu vulkanik.

Penglihatan sangat minim karena debu yang dihasilkan letusan Merapi. Tak banyak yang bisa dilakukan kakek empat cucu itu. Dirinya hanya mengikuti instruksi relawan dan pemerintah di tempat pengungsiannya.

Tak dipungkiri, tempat tinggalnya yang berada di Pedukuhan Srunen ikut terdampak dengan letusan tersebut. Sebagian bangunan hancur dan harus dilakukan renovasi.

Baca Juga:Bantuan BPUM dari Presiden Cair, Antrean di Disdukcapil Sleman Mengular

"Saya lupa kembali ke rumah itu setelah 1 bulan atau lebih (pasca erupsi). Namun setelah dipastikan aman saya naik dan mengecek rumah. Kondisinya sudah rusak semua," kenang Marjo.

Marjo juga tak melupakan ketika jenazah Mbah Maridjan ditemukan. Setelah relawan melakukan evakuasi, petugas mengangkut jenazah yang sedang bersujud itu untuk dipindahkan.

Mbah Maridjan meninggal di kediamannya di Pedukuhan Kinahrejo, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan. Namun makamnya ditempatkan berbeda di Pedukuhan Srunen.

Ketika pemakaman dilangsungkan, Marjo yang sebelumnya telah menjadi penjaga TPU Srunen mendapat tugas untuk menjaga makam Mbah Maridjan. Selama 10 tahun aktivitas itu dia lakukan.

Pernah beberapa kali, dirinya memimpikan sosok Mbah Maridjan dalam tidurnya. Marjo memang tak terlalu menggubris terhadap apa yang dia alami.

Baca Juga:Adu Banteng di Sleman, Dua Pengendara Motor Tewas Seketika di TKP

Hanya saja dia menyebut bahwa arwah mantan juru kunci Merapi ini dalam keadaan yang baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak