SuaraJogja.id - Tak jauh sebelum dalang kondang Jogja Ki Seno Nugroho meninggal dunia, salah satu sindennya, Agnes Serfozo, sempat membuat unggahan duka di Instagram.
Kepergian Ki Seno dua hari setelahnya pun seakan menambah duka sinden asal Hungaria ini.
Pada Minggu (1/11/2020), Agnes membagikan foto hutan berkabut dengan pohon kering di akunnya, @agnesserfozo.
Ia mengungkapkan, berdasarkan pengalamannya, November merupakan bulan yang penuh duka.
Baca Juga:Sebelum Meninggal, Ki Seno Rasakan Nyeri di Dada Saat Bersepeda
Di bulan itu, menurutnya, ia diingatkan untuk mengenang orang-orang tersayang yang sudah lebih dulu meninggalkan dunia.
"Selamat malam 1 November
Selamat menyambut November
Bulan yang disembahkan kepada orang-orang yang telah mati...bulan kematian, bulan Sang Skorpio yang memusnahkan dirinya dengan sengatnya atau mati terbakar dan hidup kembali sebagai burung Phoenix..." tulisnya.
"Bulan yang membuat Alam pula tertidur seolah wafat, bulan yang penuh layu dan gugur...bulan yang menyalakan lilin di makam-makam, dan membuat ingat yang masih hidup pada yang telah tiada..." tambah Agnes.
Dirinya menyebut pula soal kijing dalam keterangan foto itu. Agnes menceritakan bahwa di November banayk orang yang ia kenal dekat meninggal dunia, antara lain ayah, eyang, dan kerabatnya yang lain. Namun begitu, November sendiri merupakan bulan kelahirannya.
Baca Juga:Hoaks! Video Detik-detik Ki Seno Nugroho Meninggal saat Mendalang
"Bulan yang aromanya kembang setengah beku, kembang yang ditaruh di kijing dingin, di kijingnya yang telah dingin karena tiada...bulan yang menjadi bulan kematian Bapakku, simbahku dan kerabat lainku..bulan yang jadi bulan kelahiranku," tutup @agnesserfozo.
Seolah membuat daftar orang terdekat Agnes Serfozo yang meninggal pada November bertambah, dua hari setelah unggahan itu, Ki Seno Nugroho meninggal dunia.
Ki Seno Nugroho meninggal dunia, Selasa (3/11/2020) pukul 22.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.
Setelah disemayamkan di Bantul, jenazahnya akan dimakamkan di Makam Semaki Gede Yogyakarta, Rabu (4/11/2020) pukul 13.00 WIB.
Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menjelaskan bahwa sebelumnya Ki Seno sempat merasakan nyeri di dada saat bersepeda pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga dilarikan ke rumah sakit dan masuk ICCU.
"Kata dokter saat itu, penyumbatan darah sudah sampai 100 persen, artinya sudah fatal. Beliau juga sempah muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia," ucapnya.