"Untuk Sardjito kami nunggu A5-nya berapa, karena kami tidak bisa prediksi karena pasien bergerak terus. Hari ini sudah ada pendaftar 15 orang, tapi masih menunggu besok, kami buka posko lagi dari jam 10.00 WIB - 12.00 WIB," tutur Jami.
Pasien yang bisa memilih dengan TPS Bayangan, tetap harus didasarkan dari DPT. Dan sejak dua bulan lalu, mereka sudah terdaftar atau tinggal di situ.
"Kalau pasien dikarantina kan bergerak terus. Dasarnya tetep nanti penggunaan A5," ungkapnya.
Penggunaan A5 juga berlaku bagi warga Sleman yang merupakan penghuni Lapas. Karena di sana ada pula penghuni baru.
Baca Juga:Alokasi Vaksin Covid-19 di Sleman Belum Fix, Ini Kata Dinkes Sleman
Berbeda dengan Asrama Haji, Rusunawa Gemawang dan RSUP Dr Sardjito yang menggunakan TPS Bayangan, nantinya Lapas Cebongan akan menerapkan TPS Baru bagi calon pemilihnya.
"Kami cek dulu data mereka di DPT. Mereka bisa pakai A5 asal mereka ber-KTP Sleman dan terdaftar DPT, maka kami siap proses A5," ungkapnya.
Diprediksi, ada 74 orang yang tidak keluar atau bebas dari Lapas hingga memasuki masa pemungutan suara Pilkada. Sementara itu, ada 39 orang yang sementara ini sudah masuk DPT Pilkada 2020 Sleman.
"Jadi kekurangan surat suara ada 40. Nah itu mekanismenya pergeseran surat suara," ungkapnya.
Sebagai penyelenggara yang mamfasilitasi hak pilih pasien COVID-19, PPK Mlati sudah dibekali APD.
Baca Juga:Muncul 74 Kasus Covid-19 dari Klaster Keluarga, Dinkes Sleman Tegaskan Ini
"Tadi juga sudah ada SOP yang diturunkan dari Dinkes, untuk [pelayanan] pasien COVID-19 di karantina dan yang sedang isolasi mandiri di rumah," ujarnya.