Sleman: Tak Disiplin Isolasi Mandiri, 1 Pasien COVID-19 Bisa Tulari 5 Orang

"Ya untuk reproduksi atau angka penularan itu, kami bisa memperkirakan terjadi akibat kemarin tidak disiplin isolasi mandiri."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 13 Desember 2020 | 08:35 WIB
Sleman: Tak Disiplin Isolasi Mandiri, 1 Pasien COVID-19 Bisa Tulari 5 Orang
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/fernandozhiminaicela)

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Sleman Shavitri Nurmala mengungkapkan, walau cuti akhir tahun sudah dipangkas, tapi tidak menutup kemungkinan akan ada yang datang untuk liburan ke Sleman.

Dinkes Sleman Persilakan RS yang Mulai Tawarkan PO Vaksin

Joko juga turut berkomentar perihal adanya sebuah rumah sakit swasta yang sudah menawarkan kepada masyarakat, agar bisa mulai lakukan pemesanan vaksin COVID-19.

"Monggo saja," kata Joko.

Baca Juga:Beredar Pesan Berantai Jogja Ditutup hingga Selter Penuh, UGM Klarifikasi

Kendati demikian, yang pasti menyoal vaksin COVID-19, program pemerintah saja hingga kini masih belum ada kepastian dan kejelasan. Bahkan, program vaksin untuk tenaga kesehatan saja jumlahnya masih belum mencukupi.

"Bahkan DIY saja kabarnya hanya akan menerima 1.500 vaksin. Jadi kalau pihak swasta menawarkan, mungkin sudah punya link atau jalur sendiri. Kalau yang sudah datang ke Indonesia jumlahnya masih belum mencukupi," bebernya.

Ia mengurai, nantinya program vaksin ini 30% akan di-handle pemerintah, sedangkan 70% sisanya dihandle mandiri atau dikelola swasta.

"Nah yang 30% itu program seperti kita dengar selama ini. Urutannya nakes, tenaga pelayanan publik termasuk tentara, polisi, petugas terminal, petugas pelabuhan, petugas bandara, PBI dan baru kemudian mandiri," ucapnya.

Dari kajian ilmiah dan uji coba bertahap yang sementara ini sudah dilakukan, vaksin COVID-19 yang sudah diproduksi memiliki efektivitas beragam.

Baca Juga:Tren COVID-19 Makin Mengkhawatirkan, DIY Tunda Sekolah Tatap Muka

"Jadi kalau efektivitas di bawah 90%, ya nanti tidak usah dibeli. Beli yang di atas 90%, dan perlu juga kajian keamanannya ketika digunakan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak