Dalam bahasa Jawa, "siti" berarti tanah atau area, sedangkan "hinggil" artinya tinggi. Sesuai dengan namanya, Siti Hinggil merupakan tanah atau area yang posisinya ditinggikan. Tepat di sebelah selatan Alun-Alun Utara, Siti Hinggil menjadi tempat Sultan saat memimpin upacara kerajaan.

Di atas sana terletak singgasana tempat raja duduk. Konon dari singgasana tersebut, Raja Kesultanan Yogyakarta bisa melihat ujung Tuga Jogja dengan latar belakang Gunung Merapi.
Kini Bangsal Siti Hinggil telah dibuka untuk umum bagi para pengunjung Keraton. Di sini, wisatawan pun dapat menyaksikan dari dekat singgasana raja.
Baca Juga:Sejarah Demokrasi Terpimpin, Latar Belakang, dan Kondisi Ekonomi