Bangun 12 Rumah Belajar Gratis, Niat Pemuda Ini Sempat Dianggap Mustahil

Rumah belajar gratis ini dirintis sejak 2017 silam.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 07 Januari 2021 | 08:00 WIB
Bangun 12 Rumah Belajar Gratis, Niat Pemuda Ini Sempat Dianggap Mustahil
Ketua Umum Persatuan Generasi Didik Cinta Ilmu (PGDCI) menunjukkan salah satu rumah belajar gratis di Dusun Ngentak RT 4, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Rabu (6/1/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Belasan anak kecil berlarian di sekitar tempat pembangunan Rumah Belajar yang terletak di Dusun Ngentak RT 4, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul. Sesekali anak usia 7-9 tahun itu menghindari tumpukan pasir yang berada di sekitar bangunan.

Seorang wanita 20 tahunan menerima kedatangan Suarajogja.id yang sore itu tiba di Rumah Belajar Gratis Persatuan Generasi Didik Cinta Ilmu (PGDCI). Dirinya mempersilahkan masuk untuk menunggu penggagas rumah belajar yang ditujukan kepada masyarakat desa itu.

Tak selang lima menit, seorang pemuda menyambut kedatangan kami. Guntur Ginanjar, pemuda 29 tahun yang merupakan pendiri rumah belajar sekaligus Ketua Umum Organisasi PGDCI menceritakan kisahnya rela membangun rumah pendidikan gratis di tengah pelosok desa tersebut.

Berawal dari kegiatan sosial yang kerap ia lakukan ke pelosok DIY bersama rekan-rekannya. Guntur, cukup prihatin dengan pendidikan anak kecil yang harus berjibaku dengan keadaan yang sulit.

Baca Juga:Pagi Buta Ribut di Lapangan Wijirejo, 9 Orang Diamankan Polres Bantul

"Awalnya kami sering bantu-bantu di pelosok Yogyakarta. Walau tidak ada bencana kami sering membantu mereka. Kami sering menyalurkan sembako di sana sampai tahu karakter dan keadaan masyarakat di pelosok itu. Keprihatinan saya terhadap pendidikan di desa itu terlihat saat seorang anak kelas 1 SD harus berjuang ke sekolah dengan jalan kaki sepanjang 1 kilometer lebih," terang Guntur ditemui di ruang sekretariat PGDCI, Rabu (6/1/2021).

Sejumlah anak didik melaksanakan pembelajaran di Rumah Belajar Gratis Persatuan Generasi Didik Cinta Ilmu (PGDCI) di Dusun Ngentak RT 4, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul. [Dok.ist PGDCI]
Sejumlah anak didik melaksanakan pembelajaran di Rumah Belajar Gratis Persatuan Generasi Didik Cinta Ilmu (PGDCI) di Dusun Ngentak RT 4, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul. [Dok.ist PGDCI]

Guntur menceritakan hal itu terjadi di wilayah Gedangsari, Gunungkidul. Anak yang dia temui juga hanya diberi uang saku Rp2 ribu dalam sehari.

"Hal itu membuat saya dan teman-teman miris. Akhirnya pada 2017 kami membuat organisasi terlebih dahulu. Lalu muncullah nama PGDCI ini," ungkap pria asal Karawang, Jawa Barat itu.

Kala itu, rumah belajar belum dia cetuskan. Masih sebatas tempat pembelajaran kecil di teras rumah kawan dan mengajak anak-anak untuk belajar bersama.

"Sembari mengajak anak-anak belajar, kami menyiapkan segala macam barang untuk mendirikan rumah belajar. Kami juga sosialisasi dengan warga di sana, terlebih dahulu kami minta izin dukuh dan akhirnya diterima. Sekitar 4-6 bulan kami menyiapkan barang yang diperlukan, hingga rumah belajar pertama berhasil kami dirikan," ujar Guntur.

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Bantul Meningkat, 9 Kecamatan Ditetapkan Zona Merah

Sebelum menyiapkan materi pembelajaran, Guntur dan teman-temannya sepakat untuk membangun karakter dan akhlak anak kecil yang saat itu dinilai tak sesuai. Pasalnya anak-anak yang seharusnya bermain dan mengenal dunia bermain, lebih sering sibuk dengan gawai yang mereka miliki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak