SuaraJogja.id - Warganet sempat diramaikan dengan curhatan seorang wisatawan di Tebing Breksi, Prambanan, Sleman yang mengaku dikuntit petugas jaga saat sedang ingin melakukan swafoto.
Curhatan itu ditulis oleh akun Endah Hayati di salah satu grup Facebook. Hingga saat ini, postingan itu sudah dikomentari kurang lebih sebanyak 33 ribu kali.
"Sangat kecewa dengan pengelola wisata Tebing Breksi yang sekarang, Tebing Breksi dulu terkenal wisata murah meriah, setelah ramai/semakin viral kini jadi mahal," tulis Endah, seperti dikutip SuaraJogja.id, Kamis (4/2/2021).
Dalam unggahan itu, ia menyampaikan ketentuan di Tebing Breksi yang mengharuskan setiap orang membayar ketika hendak berfoto pada spot-spot tertentu. Ketidaknyaman itu muncul ketika ada penjaga di setiap spot foto yang mengikutinya ketika hendak pindah ke spot foto yang lain.
Baca Juga:Viral! Curhatan Pengunjung soal Pungli di Setiap Spot Foto Tebing Breksi
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi Kholiq Widiyanto mengatakan, pihaknya sudah meminta kelompok enliven atau kelompok wahana foto agar lebih memperhatikan kenyamanan para wisatawan. Menurutnya, itu juga termasuk dengan menindaklanjuti kotak sukarela yang dianggap sebagai masalah.
"Menindaklanjuti hal itu, kami selaku pengelola Breksi meminta kepada kelompok enliven untuk meniadakan kotak 'sukarela' atau mengganti kotak 'sukarela' yang ada. Intinya, tidak boleh ada uang di dalam yang kelihatan," kata Kholiq saat dihubungi awak media, Kamis.
Kholiq menambahkan, sudah ada pemberitahuan terkait kejadian wisatawan yang merasa dikuntit petugas.
Maka dari itu, nanti petugas foto diimbau untuk tidak menawarkan jasa fotonya dengan cara menguntit wisatawan.
Menurutnya, sikap tersebut dikhawatirkan dapat membuat wisatawan menjadi tidak nyaman atau risih saat berkunjung.
Baca Juga:Salah Sebut Tempat, Anya Geraldine Buat Emosi Orang Magelang
Selain itu, penjaga Tebing Breksi juga diminta agar menanyakan kembali kepada wisatawan ketika pengembalian uang telah diberikan.
- 1
- 2