Viral Kerumunan Malam Minggu di Titik Nol Saat PTKM, Warganet Geram

Satpol PP Kota Yogyakarta mengaku langsung menindak tegas kerumunan di Titik Nol Kilometer yang sempat terekam CCTV milik Diskominfo DIY.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 07 Februari 2021 | 13:30 WIB
Viral Kerumunan Malam Minggu di Titik Nol Saat PTKM, Warganet Geram
Kerumunan di Titik Nol kilometer saat pemberlakuan PTKM. [Jogjaupdate / Twitter]

Disampaikan Agus, kesadaran pengunjung yang datang memang masih belum terbentuk dari dalam diri sendiri. Artinya masih banyak baik warga Kota Jogja atau pengunjung dari luar daerah yang tetap memaksa ingin menikmati waktu di beberapa tempat di Kota Jogja.

Padahal saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Dan seperti yang diketahui bahwa aturan PTKM pun belum selesai diberlakukan.

"Kesadarannya masih rendah buktinya masih ada kerumunan dan masih tetap harus diingatkan tentang prokes. Kalau memang masyarakat tau atau punya kesadaran terkait dengan protokol kesehatan itu tentu saja hal-hal semacam itu tidak akan terjadi," tuturnya.

Agus tidak menampik bahwa dalam pemantauan yang dilakukan pada Sabtu malam tersebut masih dijumpai kerumunan di beberapa titik. Namun memang kerumuan tersebut masih terpusat di kawasan sepanjang Malioboro.

Baca Juga:Wisatawan Alami Tindakan Tak Sopan di Malioboro, Elanto: Masih Aja Terjadi?

"Titik kerumunan yang lain memang terpantau di sepanjang Malioboro cukup ramai tadi malam," ungkapnya.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto. [Antara]
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto. [Antara]

Agus mengimbau kepada semua pihak baik warga Kota Jogja atau pun wisatawan yang berkunjung ke Jogja untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Tidak perlu harus sampai melibatkan petugas yang berjaga untuk selalu mengingatkan pentingnya menjaga diri dan lingkungan sekitarnya.

"Seharusnya sudah tidak perlu selalu untuk diingatkan atau dimarah-marahi oleh petugas kami. Misal begitu di satu kawasan memang sudah ada tanda bahkan diberi pembatas agar tidak boleh masuk atau berada di situ ya tidak usah memaksakan," sebutnya.

Menurut Agus, kesadaran terhadap perubahan perilaku yang muncul dalam diri setiap individu itu penting sekali. Tidak bisa serta merta hanya mengandalkan petugas di lapangan saja untuk bertindak dengan keterbatasan yang ada.

"Ketika kesadaran ini tidak muncul dalam pribadi masing-masing kita ya sulit. Tidak bisa hanya mengandalkan petugas, sementara kemampuan kami baik dari TNI, Polri, Satpol-PP atau petugas di wilayah juga terbatas. Saya kira bahwa kita berharap pandemi segera berakhir tapi perilaku sehat itu juga harus berlangsung seterusnya," tandasnya.

Baca Juga:Viral Curhat Pengunjung Malioboro Digoda Oknum Petugas!

Sementara itu Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad mengatakan masih menemukan ribuan pelanggaran selama kurang lebih satu bulan pelaksanaan PTKM. Dari ribuan pelanggaran yang tidak memakai masker 176 orang harus rela KTP-nya disita sementara oleh jajaran Satpol-PP DIY.

Tidak hanya melakukan penyitaan terhadap KTP bagi pelanggaran saja. Namun Satpol-PP DIY juga memberikan edukasi terkait dengan kondisi perkembangan kasus Covid-19 di DIY saat ini.

“Mereka [para pelanggar] saya tanya jumlah kasus positif, hingga jumlah bed di rumah sakit. Rata-rata memang tidak tahu. Mungkin memang mereka sibuk bekerja sehingga tidak pernah lihat data-data [Covid-19], jadi tidak mau tahu. Maka kami kasih tahu, data-data itu mulai dari positif sekian, sembuh sekian, ketersediaan bed sekian, kalau enggak pakai masker lalu terkena covid-19 dan harus masuk rumah sakit akan kesulitan mencari kamar. Ini untuk meningkatkan kesadaran,” ujar Noviar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini