Hujan Es Guyur Wilayah Jogja, Berikut Penjelasan BMKG

Sejumlah titik di wilayah Jogja diguyur hujan es

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 03 Maret 2021 | 15:15 WIB
Hujan Es Guyur Wilayah Jogja, Berikut Penjelasan BMKG
Bentuk es yang turun bersama hujan lebat di kawasan Kota Yogyakarta. - (Instagram/@merapi_uncover)

SuaraJogja.id - Fenomena hujan es terjadi di sejumlah kawasan di Daerah Istimewa Yogyakarta sejak dua hari terakhir. Terpantau hujan es sempat terjadi di beberapa titik Kabupaten Sleman serta yang terbaru di sejumlah wilayah Kota Yogyakarta.

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan hujan es merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Biasanya hujan es akan muncul bersamaan dengan hujan lebat yang terjadi.

"Hujan es adalah fenomena alam biasa yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat," kata Reni saat dikonfirmasi awak media, Rabu (3/3/2021).

Reni menjelaskan fenomena hujan es terjadi saat udara hangat, lembab dan labil terjadi di permukaan bumi. Hal itu maka berpengaruh pada pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi matahari.

Baca Juga:DIY Tambah 150 Pasien Positif Covid-19, Paling Banyak dari Bantul

Nantinya fenomena itu akan mengangkat massa udara tersebut ke atas atau menuju atmosfer dan mengalami pendinginan. Saat setelah terjadi kondensasi maka akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan Cumulonimbus (Cb).

"Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. Freezing level ini terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar," terangnya.

Reni menyebut saat awan sudah terbilang masak dan tidak mampu menahan berat uap air. Maka yang terjadi adalah hujan lebat yang disertai dengan es. 

"Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil," tuturnya.

Reni menuturkan dalam beberapa waktu ke depan potensi hujan es masih akan terus terjadi. Pihaknya memperkirakan fenomena ini akan terjadi hingga berakhirnya masa pancaroba.

Baca Juga:Setahun Pandemi Covid-19, DIY Berjuang Pulihkan Ekonomi dan Pariwisata

"Ke depan potensi hujan es masih akan terjadi hingga berakhirnya masa pancaroba sekitar April," imbuhnya.

Tak Terkait Badai Tropis

Ditegaskan Reni, fenomena hujan es ini tidak ada hubungannya dengan badai tropis di selatan pulau Jawa. Pasalnya hujam es dapat terjadi di wilayah sub tropis maupun tropis.

"Dapat juga terjadi di wilayah perkotaan maupun di dataran tinggi dan yang terpenting di wilayah tersebut tumbuh awan CB (cumulonimbus). Jika ada awan CB, kemudian kondisi dinamika atmosfer mendukung, maka hujan es dapat terjadi," tandasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan membenarkan terjadinya fenomena hujan es tersebut. Laporan terbaru yang diterima hujan es di kawasan Sleman terjadi di sekitar Jalan Kaliurang.

"Iya, Jalan Kaliurang KM 4,5 Karang Asem hujan es," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak