Hotel di Jogja Terdampak Pandemi Covid-19, Nur Dirumahkan Tanpa Kejelasan

Setahun dihantam pandemi Covid-19, aktivitas hotel di Jogja mulai berangsur membaik.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 10 Maret 2021 | 15:44 WIB
Hotel di Jogja Terdampak Pandemi Covid-19, Nur Dirumahkan Tanpa Kejelasan
Ilustrasi hotel [Shutterstock]
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo. - (ANTARA/Luqman Hakim)
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo. - (ANTARA/Luqman Hakim)

Pemerintah pun kata Singgih, juga melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan kegiatan secara langsung agar tidak melanggaran aturan protokol kesehatan. Termasuk dengan membagi peserta acara jika memang melebihi jumlah standar yang sudah ditentukan.

"Jadi acaranya akan dilaksanakan secara hybrid kalau pesertanya banyak. Artinya nanti ada yang memang datang langsung atau on location itu paling hanya 30an orang dan yang lain mengikuti secara online," ungkapnya.

Sementara itu menanggapi permintaan PHRI DIY tentang relaksasi, Singgih menyebut bahwa pihaknya masih terus membahas hal tersebut. Menurutnya saat ini kebijakan-kebijakan pemerintah memang menjadi penting untuk terus mendorong percepatan pemulihan pariwisata.

"Itu [relaksasi] masih terus kita bahas. Kalau relaksasi dari kredit pinjaman itu kan dengan peraturan OJK itu sudah muncul ya, sudah ada aturannya. Relaksasi untuk pajak yang pajak 21, 22, 25 oleh Menteri Keuangan juga sudah dilaunching. Nah yang perlu didorong nanti pajak-pajak daerah," tuturnya.

Baca Juga:10 Hotel di Jogja yang Nyaman dan Aesthetic dengan Harga di Bawah Rp350.000

Lebih lanjut Singgih, menuturkan Dinas Pariwisata DIY akan mendorong keterlibatan kabupaten dan kota untuk pajak-pajak daerah tersebut. Pihaknya akan mengawal terus perkembangan kebijakan yang ada dan tentunya pelaksanaan di lapangan.

Selain itu, pihaknya juga menyambut vaksinasi Covid-19 bagi pelaku wisata yang ada di Kota Jogja. Menurutnya vaksinasi menjadi sebuah harapan baru dan awal yang baik untuk perjalanan kebangkitan sektor pariwisata di DIY.

"Jadi ini harapan baru di bidang atau sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertama tentu, nyicil ayem sudah berhasil divaksin berarti kita sudah mulai mendapatkan imunitas itu," tuturnya.

Meski begitu setelah divaksin pun bukan berarti protokol kesehatan diabaikan begitu saja. Namun setidaknya, kata Singgih, vaksinasi dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi para pelaku wisata untuk kembali menerima kunjungan wisatawan.

"Intinya prokes tetap jadi panduan utama. Ini [vaksinasi Covid-19] hanya menambah percaya diri pelaku pariwisata, dan secara umum di sektor pariwisata sendiri," imbuhnya.

Baca Juga:3 Pelaku Penipuan Ditangkap di Hotel di Jogja, Ternyata Satu Keluarga

Berkaca dari pengalaman setahun hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19, Singgih mengharapkan hal itu menjadi sebuah refleksi yang baik. Sehingga pengalaman yang sudah ada itu dapat dimanfaatkan sebagai sebuah pengetahuan dalam bertindak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak