SuaraJogja.id - Hujan es kembali turun di Kota Yogyakarta, Rabu (10/03/2021) sekitar pukul 15.30 WIB. Fenomena ini terjadi di sejumlah wilayah selatan Kota Yogyakarta dan sebagian utara Bantul.
BMKG DIY mencatat ada lebih dari 15 kawasan yang terdampak. Diantaranya Nitikan, Tamansiswa, Mergangsan, Gambiran, Sindunegaran, Jalan Veteran, Sosrowijayan, Krapyak, Patangpuluhan, Jalan Parangtritis, Kotagede, Sewon, Kasihan, Banguntapan dan Glagahsari.
Hujan es ini terjadi karena adanya pengangkatan massa udara yang hangat, lembab dan labil ke atmosfer. Pemanasan sinar matahari yang intensif dari pagi sampai siang hari menyebabkan terbentuknya awan convektif yaitu awan Cumulonimbus (Cb).
"Setelah udara yang labil tersebut terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. Sehingga titik titik air menjadi kristal-kristal es saat berada di lapisan freezing level (lapisan titik beku-red)," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas saat dikonfirmasi, Rabu Sore.
Baca Juga:Jelang Libur Panjang, Enam KA dari Jogja Kembali Beroperasi
Reni menambahkan, saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, maka terjadi hujan lebat disertai es. Es yang turun ini bergesekan dengan udara.
"Sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil," jelasnya.
Salah seorang warga Krapyak, Fitri mengaku kaget saat hujan es turun. Tiba-tiba dia mendengar suara seperti batu jatuh dari langit saat hujan. Saat ditengok keluar rumah ternyata hujan es tiba-tiba turun.
"Tidak ada angin tiba-tiba hujan deras dan ada bongkahan kecil es," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Hotel di Jogja Terdampak Pandemi Covid-19, Nur Dirumahkan Tanpa Kejelasan