Dijelaskan Sarjana, tracing sudah dilakukan sejak tanggal 27 Maret 2021 lalu. Dengan dilakukan swab kepada 5 orang, yang terdiri dari 4 orang pamong Kalurahan dan 1 orang dari PR Yakkum.
"Hasilnya 2 orang pamong dan 1 orang dari Yakkum positif, yang 2 orang pamong negatif," tuturnya.
Lalu tracing dilanjutkan pada tanggal 29 Maret 2021 dengan dilakukan swab kepada satu orang. Hasilnya pun telah keluar pada 31 Maret 2021 kemarin dan dinyatakan positif.
"Hari ini dilakukan swab kepada 4 orang pamong. Hasilnya sekitar 3 hari lagi," ucapnya.
Baca Juga:Polda DIY Sterilisasi 20 Gereja di Sleman Jelang Ibadah Paskah
Selain tracing, pihaknya juga sudah melakukan dekontaminasi di kantor kalurahan Sidoluhur pasca temuan kasus tersebut.
Sarjana memastikan ditutupnya Kantor Kalurahan Sidoluhur tidak akan mengganggu pelayanan terhadap urusan masyarakat.
"Seandainya nanti ada hal-hal yang penting harus diurus nanti bisa dilayani langsung ke rumahnya seperti Pak Lurah juga telah mengikuti rapat koordinasi," ucapnya.
Sarjana menambahkan penutupan Kantor Kalurahan Sidoluhur sebenarnya hanya akan dilakukan dua hari terhitung sejak 31 Maret 2021 kemarin hingga 1 April 2021 sekarang. Namun karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Paskah, maka pada 2 April 2021 kantor juga diliburkan.
"Hanya dua hari [penutupan] untuk dekontaminasi tanggal 31-1 hari ini. Besok tanggal 5 [April] sudah masuk lagi," tandasnya.
Baca Juga:Link Live Streaming Piala Menpora 2021: Persik Kediri vs PSS Sleman