SuaraJogja.id - Ketua Umum Terpilih Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY), Djoko Pekik Irianto menyatakan langsung menyiapkan para atlet untuk berlaga di ajang PON XX Papua. Bahkan pihaknya telah menargetkan sebanyak 11 medali emas pada PON XX bulan Oktober mendatang.
"Tentu untuk program kita yang terdekat adalah PON XX Papua Oktober 2021. Target riil kita sebetulnya ada 11 medali emas," kata Djoko kepada awak media, Senin (3/5/2021).
Djoko menyebut bahwa untuk mencapai target tersebut pihaknya sudah langsung tancap gas dengan melaksanakan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda). Walaupun padahal Puslatda tersebut telah dimulai sejak tahun 2017 mendatang.
Namun memang pandemi Covid-19 membuat Puslatda itu sempat terkendala sejak Maret 2020.
Baca Juga:Sebanyak 37 Pengurus KONI DIY Periode 2021-2025 Resmi Dilantik
"Tapi prinsip, masih berjalan Puslatda itu dan mulai awal tahun 2021 ini sudah running seolah-olah sudah normal ya, meskipun juga kita tetap prokes ketat. Karena kita mengejar target, mencapai medali yang dicanangkan," ungkapnya.
Terkait dengan harapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenai 20 target medali emas, Djoko menilai memang ada penyesuaian terbaru. Namun memang tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang dicanangkan.
"Iya betul [harapan Gubernur DIY dapat 20 medali emas] jadi nanti kita bergerak antara 11-20 medali emas," ujarnya.
Disebutkan Djoko pada gelaran PON sebelumnya, DIY mendapatkan sebanyak 16 medali atau berada di peringkat 10.
Sementara penuruan target pada tahun ini sendiri, kata Djoko bukan tanpa alasan. Pasalnya hal itu disebabkan ada beberapa cabang olahraga unggulan yang tidak dipertandingkan.
Baca Juga:Pengurus KONI DIY Periode 2021-2025 Dikukuhkan, Terdapat Sejumlah Nama Lama
"Target turun, karena kita harus rasional. Di [PON XX] Papua ada cabang olahraga unggulan kita yang tidak dipertandingkan di antaranya adalah balap sepeda dan dansa," tuturnya.
Semula target KONI DIY sendiri memang berada di angka 17 medali emas. Dengan catatan penambahan medali emas didapatkan dari cabang olahraga balap sepeda dan dansa.
"Maka kita sepakat dengan Pemda untuk mereduce target riil menjadi 11 medali emas," ucapnya.
Djoko menjelaskan bahwa hingga saat ini andalan di KONI DIY masih berada di beberapa cabang olahraga. Mulai dari panahan, voli pasir, bela diri di sekitar pencak silat, wushu serta sepatu roda.
"Kita juga berharap dari aero sport. Ada terbang layang dan terjun payung," imbuhnya.
Selanjutnya setelah PON XX di Papua, Djoko pun menuturkan sudah akan langsung bersiap untuk PON XXI tahun 2024 di Sumut - Aceh. mendatang. Hal itu dengan mempertimbangkan tenggat waktu yang tidak terlalu panjang akibat mundurnya pelaksanaan PON XX Papua.
"Jadi begitu kita pulang dari PON Papua nanti langsung memulai pemusatan latihan daerah pra kualifikasi PON [Sumut dan Aceh]," tandasnya.
Sementara itu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memang memberi dampak pada seluruh penyelenggaraan event olahraga. Termasuk dengan persiapan seluruh atlet dalam Puslatda.
Meski begitu, Sri Sultan memberikan instruksi agar Puslatda tetap dilaksanakan. Hal itu bertujuan untuk tetap menjaga kondisi dan prestasi yang telah dicapai dalam Puslatda sebelumnya.
"Karena setiap provinsi menghadapi kendala serupa maka perolehan 20 mendali emas harus tetap ditargetkan. Syarat mutlaknya adalah disiplin dalam berlatih dan mengikuti semua program Puslatda," kata Sri Sultan.
Sebelumnya diberitakan bahwa kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Masa Bakti 2021-2025 telah resmi dilantik pagi ini Senin (3/5/2021). Pengukuhan 37 pengurus itu digelar di Bangsal Kepatihan, dengan dihadiri langsung oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Ketua Umum KONI, Marciano Norman.