Pasangi Masker di Patung Penari Jathilan, Relawan Bantul Ajak Masyarakat Perketat Prokes

FPRB memasang masker di Pantung Penari Jathilan di Taman Paseban

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 23 Juni 2021 | 11:57 WIB
Pasangi Masker di Patung Penari Jathilan, Relawan Bantul Ajak Masyarakat Perketat Prokes
Sejumlah relawan di Bantul memasang masker ke Patung Penari Jathilan sebagai simbol ajakan kepada masyarakat memperketat prokes di Taman Paseban, Kabupaten Bantul, Rabu (23/6/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul menjadi perhatian sebagian kelompok masyarakat. Gabungan Relawan Bantul mengajak masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes) dengan membuat simbol pemasangan masker di Patung Penari Jathilan di Taman Paseban, Bantul, Rabu (23/6/2021).

Dua patung penari Jathilan itu dipasang masker berwarna putih. Para relawan menggunakan tangga untuk memasang masker di Patung yang setinggi lebih kurang 4 meter itu.

Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bantul, Waljito mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Bumi Projotamansari sudah sangat memprihatinkan. Masyarakat mulai terlihat abai dengan penggunaan masker.

"Kami ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk ketat mengenakan masker. Mengingat kasus Covid-19 di Bantul terus meningkat," ujar Waljito ditemui saat pemasangan masker ke Patung Penari Jathilan, Taman Paseban, Rabu.

Baca Juga:Meski Virtual, Festival Literasi Bantul Tetap Digelar Meriah

Ia mengatakan bahwa Patung Penari Jathilan sendiri adalah ikon di Kabupaten Bantul. Pemakaian masker tersebut sebagai simbol agar masyarakat kembali menerapkan prokes di tengah meningginya kasus Covid-19.

"Memang ada euforia vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah. Namun hal itu mengalahkan terhadap kesadaran masyarakat untuk menerapkan prokes. Banyak yang tidak lagi menggunakan masker. Maka dari itu kami ingin mengajak lagi masyarakat agar lebih sadar," terang dia.

Menurutnya, orang setelah divaksin merasa lebih kebal. Sehingga, tak mengindahkan prokes dan tak mengenakan masker.

"Jadi vaksin itu kan sebagai benteng terakhir ketahanan imunitas tubuh. Tapi benteng terakhir untuk menanggulangi virus masuk, ya dengan mengenakan masker," terang dia.

 Sejumlah relawan di Bantul memasang masker ke Patung Penari Jathilan sebagai simbol ajakan kepada masyarakat memperketat prokes di Taman Paseban, Kabupaten Bantul, Rabu (23/6/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Sejumlah relawan di Bantul memasang masker ke Patung Penari Jathilan sebagai simbol ajakan kepada masyarakat memperketat prokes di Taman Paseban, Kabupaten Bantul, Rabu (23/6/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Waljito juga mengkritisi langkah pemerintah terhadap penanganan Covid-19 yang dirasa tak lagi tegas. Meski pemerintah tidak membuat kebijakan bahwa Bantul darurat Covid-19, pihaknya menyebut Bantul sudah siaga Covid-19.

Baca Juga:Bantul Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Disdikpora: TInggal Tunggu Kebijakan Bupati

"Sudah sangat masif penyebaran virus ini tiap harinya. Saya harap pemerintah lebih ketat dan tegas melakukan pengetatan. Terus terang PPKM Mikro tidak jalan dan 3T kurang sempurna kemarin," jelas dia.

Hingga Selasa (22/6/2021) kasus Covid-19 di Bantul tembus mencapai 17.842 orang. Pasien positif Covid-19 yang diisolasi mencapai 2.757 orang.

Pemkab juga mencatat jika kasus meninggalnya warga Bantul mencapai 429 orang. Kasus sembuh hingga Selasa lalu terdapat 14.656 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak