150 Dokter di DIY Positif Covid-19, IDI Minta Lansia dengan Komorbid Kerja dari Rumah

Ada sejumlah dokter dan juga perawat kembali terkonfirmasi Covid-19 ketika menjalani tugas.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 26 Juni 2021 | 13:10 WIB
150 Dokter di DIY Positif Covid-19, IDI Minta Lansia dengan Komorbid Kerja dari Rumah
Ilustrasi petugas medis Covid-19. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJogja.id - Meningkatnya kasus Covid-19 di DIY berdampak juga terhadap kesehatan para dokter yang menangani pasien. Dari 2020-2021 tercatat sebanyak 150 orang dokter yang dilaporkan terpapar Covid-19.

Hal itu disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY Tri Widjaja. Ia menyebutkan, efek ini terjadi pascalebaran. Banyak kasus baru muncul di DIY hingga menyentuh angka 700 orang.

“Itu baru dokter (150 orang terkonfirmasi Covid-19), belum bidan, belum perawatnya. Itu bisa terus bertambah, mengingat pasien di IGD banyak, lalu dokter di dalam ruangan itu juga lama di sana kelelahan dan mudah terpapar,” jelas Tri Widjaja dihubungi SuaraJogja.id, Sabtu (26/6/2021).

Ia menjelaskan, bertambahnya dokter yang terkonfirmasi Covid-19 sendiri karena efek dari pascalebaran 2021; dimulai dari Kudus, merambah ke Jawa Tengah seperti Semarang, Solo dan juga DI Yogyakarta.

Baca Juga:Suami Sembuh, Zaskia Adya Mecca : Alhamdulillah Drama Covid-19 Terlewati

“Jadi kami melihat daerah seperti Semarang, Kudus, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta itu yang zona merah untuk penanganan Covid-19. Terutama, karena kami IDI akan menyasar ke dokternya karena mereka garda terdepan. Kami mendorong IDI di DIY untuk self report terhadap para dokter yang ada di rumah sakit, sampai saat ini baru ada 150 orang dokter yang terpapar,” kata dia.

Hingga kini jumlah dokter di DIY mencapai 3.000 orang lebih. Tri Wijaya menjelaskan bahwa ada sejumlah dokter dan juga perawat kembali terkonfirmasi Covid-19 ketika menjalani tugas.

“Jadi ada nakes di RS yang reinfeksi, jadi sudah pernah Covid-19, sekarang kena lagi. RS di Sleman ada sekitar 5-10 orang yang terpapar, Kulon Progo juga,” kata dia.

Tri melanjutkan bahwa sejauh ini Kabupaten Sleman dan Bantul adalah dua wilayah yang memiliki kasus tinggi penularan Covid-19.

Ia mengatakan, peningkatan kasus hingga banyak dokter yang terpapar mengikuti waktu liburan panjang. Pasalnya waktu-waktu tersebut biasa dimanfaatkan masyarakat untuk keluar karena kejenuhannya.

Baca Juga:Covid-19 Tancap Gas, Pasien Terkonfirmasi di Sumut Capai 35.390 Orang

“Jadi ada laju kenaikan signifikan sesuai dengan prediksi ada liburan panjang atau long peak season. Nah itu pasti dokter terpapar (Covid-19) akan meningkat,” jelas dia.

Tri tak menampik jika ada sejumlah dokter di Yogyakarta yang meninggal sejak munculnya Covid-19 hingga tahun 2021 ini.

“Di Yogyakarta sendiri total ada 4 dokter yang meninggal karena Covid-19 dari awal sampai sekarang. Terbaru ada rekan dokter kami dari Sleman yang meninggal setelah Idulfitri kemarin,” jelas dia.

Mengantisipasi bertambahnya dokter yang meninggal karena virus ini, kata Tri, IDI DIY mengeluarkan imbauan agar para dokter yang berusia di atas 60 tahun dengan riwayat komorbid membatasi membuka praktik dan bekerja dari rumah.

“Kami juga menekankan agar para dokter selalu mengenakan APD lengkap saat bekerja,” ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini