TU kemudian mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut. Karena dianggap sudah stabil akhirnya pihak rumah sakit memutuskan TU bisa melahirkan. TU pun menjalani bedah caesar pada hari Minggu (11/07/2021) siang. Bayi berjenis kelamin perempuan lahir dan beberapa saat diserahkan ke keluarganya untuk dirawat di rumah.
Usai melahirkan, kondisi kesehatan TU terus dipantau oleh tim medis setempat lantaran positif covid-19. PAR menjelaskan, sebenarnya usai melahirkan, kondisi sang istri terus membaik. Bahkan pada hari Senin (12/07/2021) sampai Rabu (14/7/2021), ia masih lancar berkomunikasi dengan istrinya.
"sering melakukan video call dengan sang istri untuk memantau perkembangan kesehatannya,"ujarnya.
Namun pada Kamis (15/7/2021), diketahui kondisi kesehatan TU mulai menurun. Oksigen yang disalurkan ke saluran pernapasannya tak dapat masuk lantaran kondisi paru-paru TU yang makin memburuk.
Baca Juga:Viral Penampakan Ikan Raksasa di Pantai Gunungkidul, Begini Penjelasan BKSDA Yogyakarta
Jumat (16/7/2021) pagi, nyawa TU tak berhasil diselamatkan. PAR pun pasrah dan kini beserta keluarganya sedang menjalani isolasi mandiri. Ia berharap kondisi anak ketiganya ini bisa terus stabil dan tidak ada hal buruk menimpa.
PAR mengaku sangat sedih karena anak perempuan yang baru lahir belum sempat mendapatkan kasih sayang dari sang ibu. Sebab pascakelahiran, sang ibu masih harus menjalani perawatan di rumah sakit sedangkan sang bayi dibawa pulang ke rumah. PAR mengaku sempat kebingungan mencari ASI bagi bayinya yang baru lahir.
"untungnya ada tetangga yang bersedia mendonorman ASInya," tambahnya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Respons Sangat Bagus, Pemkab Gunungkidul Gelar Vaksinasi Covid-19 di Objek Wisata