Gara-Gara Hoaks, Penyandang Disabilitas di Sleman Takut Vaksinasi Covid-19

Sukamto menyatakan, informasi hoaks yang masih bertebaran membuat para penyandang disabilitas takut untuk menjalani vaksinasi Covid-19.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 07 Agustus 2021 | 14:38 WIB
Gara-Gara Hoaks, Penyandang Disabilitas di Sleman Takut Vaksinasi Covid-19
[ilustrasi] Seorang atlet disabilitas menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menerima vaksin COVID-19 di Gedung Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/8/2021). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

SuaraJogja.id - Sejumlah faktor masih menghambat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas. Salah satunya adalah informasi hoaks terkait vaksin Covid-19 yang masih bersebaran, sehingga menakut-nakuti masyarakat.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sleman Sukamto. Menurutnya, tidak sedikit para penyandang disabilitas yang termakan informasi tidak benar atau hoaks tersebut.

Sukamto menyatakan, informasi hoaks yang masih bertebaran membuat para penyandang disabilitas takut untuk menjalani vaksinasi Covid-19. Hal itu menjadi salah satu sebab capaian vaksinasi bagi penyandang disabilitas belum terlampau banyak.

"Ada info-info hoaks yang menakut-nakuti temen-temen (disabilitas) yang vaksin itu menyebabkan begini, begini, vaksin menyebabkan sakit. Itu yang menyebabkan permasalahan," kata Sukamto kepada awak media, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga:Baru 2 Ribu dari 7 Ribuan Penyandang Disabilitas di Sleman yang Telah Divaksin

Selain itu, kendala lain yang dihadapi terkait vaksinasi bagi penyandang disabilitas adalah soal aksesibilitas yang kurang. Selain akses dari segi sarana dan prasarana menuju tempat vaksinasi, akses pendaftaran turut menjadi persoalan.

"Masih banyak temen-temen yang aksesnya susah, untuk akses pendaftaran misalnya," ucapnya.

Namun pihaknya tidak tinggal diam dengan sejumlah kendala yang masih dihadapi oleh para penyandang disabilitas untuk mendapatkan vaksinasi.

Guna menangkal sebaran informasi bohong atau hoaks tadi, Sukamto tidak lelah untuk selalu memberikan pengertian kepada masyarakat penyandang disabilitas. Terutama mengenai manfaat vaksin Covid-19 sendiri di tengah masa pandemi saat ini.

"Kita gencar untuk memberikan pengertian kepada temen-temen (penyandang disabilitas) supaya temen-temen terbuka dan bisa mulai melakukan vaksin. Karena vaksin itu penting, dibanding dengan orang yang belum divaksin itu 3 kali lipat lebih kebal daripada orang belum divaksin," terangnya.

Baca Juga:Percepat Vaksinasi di DIY, Ambarrukmo Group Sasar 1.000 Orang Vaksin Gratis

Lalu terkait dengan persoalan aksesibilitas, petugas dari PPDI Sleman akan terjun langsung untuk membantu para penyandang disabilitas yang masih kesulitan soal akses. Baik itu akses pendaftaran atau sarana.

Nantinya PPDI juga akan terus membantu dalam urusan pendataan bagi masyarakat penyandang disabilitas khusus di wilayah-wilayah pelosok.

"Untuk akses kita sudah mempermudah dengan sebar link. Kalau misalnya tidak bisa mendaftarkan link kita bisa mendaftarkan secara langsung melalui sms atau WA atau misalnya tidak bisa, kita menugaskan temen-temen PPDI untuk mendata temen-temen yang ada di pelosok," ungkapnya.

Segala upaya yang dilakukan itu mulai berbuah manis. Pasalnya dari sejumlah penyandang disabilitas yang awalnya enggan diajak untuk melakukan vaksinasi kali ini mereka sudah terbuka menerima dan bersedia untuk divaksin.

"Yang awalnya temen-temen disabilitas itu agak sedikit susah untuk kita ajak vaksin tapi alhamdulillah pada kesempatan kali ini dan sampai saat ini temen-temen sudah banyak yang terbuka bahwa vaksin itu adalah penting," tegasnya.

Dari segi pendataan di Bumi Sembada sendiri, penyandang disabilitas yang bersedia divaksin pun terus bertambah. Menurut Sukamto, pemahaman kepada teman-teman penyandang disabilitas tentang vaksin perlu untuk terus dilakukan.

Bukan dengan cara memaksa yang bersangkutan untuk mengikuti vaksinasi. Melainkan untuk menanamkan ke masing-masing orang bahwa vaksin Covid-19 itu memang dibutuhkan.

"Saya kira kalau dipaksa harus vaksin itu hasilnya kurang begitu bagus. Tapi kita harus memberikan pengertian supaya mereka itu terbuka dari hati nurani sendiri bahwa kita harus vaksin dan vaksin itu penting. Itu yang perlu kita tanamkan kepada hati nurani temen-temen," ucapnya.

Respon baik juga ditunjukkan oleh pemerintah setempat terkait vaksinasi bagi penyandang disabilitas. Fasilitas vaksin terus dibuka dan bahkan dipercepat pelaksanaannya untuk mencakup keseluruhan masyarakat.

"Alhamdulillah kami sudah sangat disambut baik. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah khususnya Kabupaten Sleman dan juga Pemda DIY yang telah memberikan kesempatan dan apresiasi terhadap temen-temen disabilitas," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak