Geram Angka Kematian Dihapus dari Indikator Penilaian Covid, dr Tirta: Aku Balik Jogja Ae

dr tirta geram atas rencana pemerintah menghapus angka kematian dari indikator penilaian level situasi di daerah

Galih Priatmojo
Selasa, 10 Agustus 2021 | 15:06 WIB
Geram Angka Kematian Dihapus dari Indikator Penilaian Covid, dr Tirta: Aku Balik Jogja Ae
dr Tirta (Instagram)

SuaraJogja.id - Pemerintah berencana menghapus angka kematian dari indikator penentuan level situasi di suatu daerah. Rencana tersebut mendapat sorotan tajam dari dr Tirta.

Lewat konferensi persnya kemarin, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan akan menghapus angka kematian dari indikator penilaian level situasi di daerah.

Alasan penghapusan tersebut lanjutnya karena adanya kesalahan ketika memasukkan data yang akhirnya menimbulkan distorsi dalam penilaian.

"Evaluasi ini dilakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian sebab kami menemukan input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang hingga membuat distorsi dalam penilaian," ungkapnya.

Baca Juga:Luhut Hapus Angka Kematian Covid-19 Saat Evaluasi Penanganan Pandemi, Ini Alasannya

Rencana menghapus angka kematian dari indikator penilaian level itu belakangan dapat sorotan dari dr Tirta. Relawan Covid-19 tersebut mengecam tindakan tersebut.

"Bilang aja penanganan pandemi kurang sukses makanya angka kematian dihapus biar kelihatan sukses. Karena angka kematiane ga turun-turun to? Makane dihapuskan Wis to ngaku ae," ucapnya di unggahan terkini akun Instagramnya.

Lebih jauh dr Tirta kemudian mengungkit bagaimana carut marutnya penanganan Covid-19 di tanah air selama ini.

"ga usah malu malu kita terima kok. Dosis vaksin ga merata faskes ga imbang PCR di beberapa kota masih 5 hari. Bansos korup ditambah penghapusan angka kematian. Ngajak rapat relawan buat ada-ada aja agar terbukti mendengarkan kritik," tulisnya.

Sebagai pamungkas, dr Tirta kemudian mengaku akan pulang kembali ke Jogja dan menyibukkan diri dengan aktivitas pribadinya lantaran apa yang selama ini diperjuangkan para relawan sia-sia.

Baca Juga:Guru Besar FKUI Desak Pemerintah Tegas Tangani Covid-19 Untuk Tekan Angka Kematian

"Nek ngene ceritane mending aku balik jogja ae. Ngurus anak. Praktek. Sekolah meneh. Ngurus toko," tegasnya.

Unggahan itupun mendapat beragam tanggapan, termasuk dari penceramah kondang Gus Miftah.

"Ayo muleh Jogja wae dok dolan pondok mbakar iwak wae," tulis Gus Miftah.

"Kesel to dok biarin aja terserah mereka," tulis azz*****

"Lelah ya dok? sama saya juga," kata nadi*****

"baru paham to dok nek gagal urus." tulis krea****

"kalo begitu apa gunanya PPKM berjilid-jilid kaya sinetron," tulis jen****

Berita Terkait

Berikut profil PSHT Jogja yang bisa Anda cermati, terkait kasus yang belakangan terjadi di Jogja!

news | 16:56 WIB

Video berdurasi tujuh detik itu dibagikan oleh akun @MerapiWarga.

joglo | 16:12 WIB

Perpecahan di masyarakat Yogyakarta berakhir dengan aksi tawuran sejak Minggu, (04/06/2023) sore di daerah Balai Kota Jogja.

news | 15:55 WIB

Massa itu akan rencananya akan segera dipulangkan ke daerah masing-masing.

jogja | 14:15 WIB

Nugroho menuturkan peristiwa penganiayaan di Bantul itu sendiri terjadi pada tanggal 28 Mei 2023.

jogja | 13:05 WIB

Terkini

Ketua Umum Asosiasi Museum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, Bambang Widodo museum tersebut merupakan cagar budaya tingkat nasional.

News | 15:55 WIB

Jaka menyebut sudah bersepakat dengan Brajamusti untuk solid menjaga keamanan dan kondusifitas Jogja.

News | 14:40 WIB

Massa itu akan rencananya akan segera dipulangkan ke daerah masing-masing.

News | 14:15 WIB

Disampaikan Nuredy, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait pemicu pecahnya tawuran yang terjadi.

News | 14:00 WIB

Tawuran dipicu pengeroyokan yang melibatkan antar dua kelompok tersebut saat di Bantul.

News | 13:25 WIB

Nugroho menuturkan peristiwa penganiayaan di Bantul itu sendiri terjadi pada tanggal 28 Mei 2023.

News | 13:05 WIB

IG terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai menjadi sasaran amukan massa warga dusun tempatnya tinggal.

News | 12:00 WIB

Kedua kelompok pun tiba-tiba saling serang sehingga sebagian kendaraan bermotor yang dibawa pun ditinggalkan.

News | 10:26 WIB

Disampaikan Yetti, dari desain ini seolah mencoba melihat Malioboro dari aspek budaya

News | 22:15 WIB

Namun berdasarkan informasi yang sudah beredar luas di media sosial tawuran sudah terjadi sejak sore tadi.

News | 20:38 WIB

bentrokan terjadi di kawasan Tamansiswa

News | 20:26 WIB

Pemilihan Malioboro untuk diterbitkan dalam sebuah prangko bukan tanpa alasan.

News | 20:20 WIB

Singgih menyebut akan segera menyiapkan strategi-strategi lain untuk menertibkan pelanggaran tersebut.

News | 20:10 WIB

Sandiaga Uno santer dikaitkan bakal bergabung dengan PPP atau PKS

News | 20:09 WIB

Patroli sudah mulai dilakukan oleh Polresta Jogja bersama dengan instansi terkait lainnya. Hasilnya memang masih didapati sejumlah kendaraan yang melanggar.

News | 19:58 WIB
Tampilkan lebih banyak