"Di visiting Jogja ini juga pengembangannya sudah kita masukkan juga persyaratan vaksin. Artinya menu itu kita munculkan, tetapi nanti kita mengikuti perkembangannya seperti apa, kalau memang disyaratkan ya tinggal kita checklistnya kita hidupkan nanti sudah bisa jalan," ungkapnya.
Secara umum, kata Singgih, aplikasi Visiting Jogja juga akan terus dibuat lebih ramah. Baik untuk penggunanya, cara pembayaran, hingga sistem yang akan dihadirkan di dua platform android dan IOS.
Ditanya soal pembukaan tempat wisata, Singgih mengaku sebenarnya semua pihak telah siap untuk dibuka kembali. Namun pihaknya masih akan tetap menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
"Sebetulnya kalau siap dibuka iya, tetapi kondisinya masih seperti ini. Sehingga kita masih menunggu kebijakan pemerintah dan tentunya ini menunggu situasi lebih aman," tandasnya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di DIY Mulai Landai, Satgas Covid-19 IDI Sebut Masih Banyak Dokter Terpapar
Senada, Ketua Umum DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setya Aji menuturkan penyediaan fasilitas vaksin kepada masyarakat itu memang diperlukan. Apalagi untuk membantu mendukung kebijakan kartu vaksin sebagai syarat itu.
"Pada saat di titik-titik poin tertentu untuk cek sudah ada sertifikat vaksin atau tidak, seharusnya memang ada tempat untuk masyarakat mendapatkan vaksin itu," kata Bobby.
Bobby menyebut di beberapa tempat masyarakat masih mengeluhkan sulitnya mendapat vaksin. Sehingga hal-hal semacam itu yang perlu untuk benar-benar dipikirkan oleh pemerintah.
"Nah ini harus bener-bener dipikirkan, jangan sampai prosentase vaksin sendiri masih kurang tapi sudah dikeluarkan itu (syarat kartu vaksin), itu sama saja akan menjadi permasalahan bagi industri," ujarnya.
Bobby juga menyoroti kesiapan pemerintah dalam merealisasikan regulasi tersebut. Walaupun pihaknya tetap mendukung segala regulasi sejauh itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga:Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka, DIY Kebut Vaksinasi Pelajar
"Tentunya kami 100 persen pasti mendukung. Tapi hal-hal tadi perlu menjadi perhatian goverment. Jangan sampai menjadi blunder bagi kita sendiri. Tapi intinya kami pasti support karena ini sebagai bentuk industri menjadi bagian dari recovery ekonomi ke depan," pungkasnya.