5 Fakta Sejarah Teks Proklamasi, Jarang Diketahui Publik

Teks Proklamasi merupakan hasil ketikan dari konsep naskah Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno pada secarik kertas blocknote pada 17 Agustus 1945 dini hari.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 07:45 WIB
5 Fakta Sejarah Teks Proklamasi, Jarang Diketahui Publik
Teks proklamasi

SuaraJogja.id - Teks Proklamasi adalah naskah teks Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang diketik dengan mesin ketik stensil oleh Sayuti Melik di atas kertas dengan tinta berwarna hitam dan ditandatangani oleh Soekarno dan Moh Hatta.

Teks Proklamasi merupakan hasil ketikan dari konsep naskah Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno pada secarik kertas blocknote pada 17 Agustus 1945 dini hari.

Berikut fakta sejarah teks Proklamasi.

1. Teks Proklamasi

Baca Juga:Polres Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Tiga Kilogram Sabu

Pembacaan teks proklamasi dilakukan pada Jumat, 17 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB di rumah Ir Soekarno bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta. Teks Proklamasi dibuat dalam 2 bentuk.

Kedua tulisan itu adalah tulisan tangan yang dibuat oleh Ir Soekarno dan versi ketikan dibuat oleh Sayuti Melik. Teks Proklamasi memiliki ukuran panjang 126 cm dan lebar 55 cm.

2. Naskah Proklamasi

Kertas yang digunakan merupakan sobekan dari blocknote dengan lembaran bergaris-garis biru. Konsep teks Proklamasi tulisan tangan Ir Soekarno kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan perubahan kata, yakni kata tempoh menjadi tempo, wakil-wakil Bangsa Indonesia menjadi atas nama Bangsa Indonesia serta penulisan hari dan bulannya.

Teks tersebut ditandatangani oleh Soekarno Hatta atas nama Bangsa Indonesia

Baca Juga:Datang Lagi, Indonesia Terima 1,4 Juta Vaksin AstraZeneca Bantuan Jepang dan Australia

3. Peran Tokoh

Setelah Soekarno-Hatta disandera oleh kaum muda ke Rengasdengklok, Ahmad Soebardjo datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan dwitunggal. Akhirnya mereka bersedia dengan jaminan oleh Soebardjo jika Proklamasi akan terjadi esok hari (17 Agustus 1945)

Dari Rengasdengklok, rombongan bertolak ke Jakarta, menuju rumah seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda di Meiji Dori No. 1 untuk membahas masalah tersebut. Tuan rumah menjelaskan permasalahan dan informasi yang sebenarnya terjadi.

Maeda lalu mempersilakan ketiga tokoh menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya tindak lanjut yang akan dilakukan. Namun Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan menentang rencana mereka. Akhirnya Soekarno, Hatta, dan rombongan kembali ke rumah Maeda dan membuat naskah proklamasi di rumah Maeda.

Ir Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Soebardjo, merumuskan naskah Proklamasi. Soekarno menuliskan konsep di atas secarik kertas, sedangkan Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan.

4. Mesin Ketik

Mesin Ketik yang digunakan Sayuti Melik merupakan mesin ketik buatan Jerman, pinjaman dari Kolonel Kandeler komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung KPM (sekarang Pertamina) di Koningsplein (Medan Merdeka Timur). Saat itu di rumah Laksamana Tadashi Maeda hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji.

Satsuki Mishima seorang sekretaris urusan rumah tangga di rumah Maeda kemudian berinisiatif meminjam mesin ketik tersebut.

5. Peran Pewarta

Peran para pewarta sangat penting dalam peristiwa ini, antara lain Frans dan Alex Mendoer dari Indonesia Press Photo Service (IPPHOS) yang mengabadikan momen pembacaan Proklamasi, BM Diah dan Jusuf Ronodipuro yang membantu penyebaran berita Proklamasi lewat berbagai cara, seperti radio, surat kabar, telegram, serta melalui lisan.

Isi Teks Proklamasi

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Ir Soekarno berbunyi seperti di bawah ini.

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta.

Penulisan naskah Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Malik tersebut sedikit berbeda dari konsep (klad) teks Proklamasi yang ditulis oleh Soekarno. Beberapa perubahan dalam teks tersebut terletak pada:

  1. Kata hal2 di paragraf kedua baris pertama diubah menjadi hal-hal
  2. Kata saksama di paragraf kedua baris kedua diubah menjadi tempo
  3. Penulisan tanggal dan bulan Djakarta 17-08-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
  4. Kalimat wakil2 bangsa Indonesia diubah menjadi atas nama bangsa Indonesia

Itulah fakta menarik seputar teks Proklamasi. Semoga bermanfaat ya.

Kontributor : Titi Sabanada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini