Terletak di Trotoar, Makam Misterius Ini Punya Sejarah dengan Keraton

Kucing itu diyakini berwarna hitam dan bernama Nyai Tembong.

Eleonora PEW
Kamis, 28 Oktober 2021 | 18:40 WIB
Terletak di Trotoar, Makam Misterius Ini Punya Sejarah dengan Keraton
Ilustrasi kuburan/makam. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Sebuah makam misterius yang terletak di trotoar jalan utama Solo Baru kerap mencuri perhatian masyarakat. Makam tersebut berlokasi tepatnya tak jauh dari bundaran Patung Bung Karno, Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo.

Diyakini makam misterius itu merupakan makam hewan klangenan milik Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) X.

Hewan itu berjenis kucing candramawa. Dimintai tanggapannya mengenai hal tersebut, canggah dalem Paku Buwono X, KRMT L Nuky Mahendranata, membenarkan makam di trotoar Solo Baru tersebut merupakan makam kucing jenis candramawa.

Kucing itu diyakini berwarna hitam dan bernama Nyai Tembong. Menurutnya, kucing itu merupakan salah satu hewan kesayangan Paku Buwono X saat itu. Ceritanya tersebut dikuatkan dengan tulisan yang terdapat pada kijing makam.

Baca Juga:Wow! Ada Makam Misterius di Dekat Bundaran Patung Bung Karno Solo Baru, Ini Kisahnya

“Dulu di kawasan tersebut tempat pemakaman klangenan dalem. Di sebelah patung Bung Karno itu juga dulu sejarahnya tempat memandikan kerbau dan gajah milik Keraton,” bebernya mengenai makam misterius di Solo Baru tersebut kepada Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (27/10/2021).

Nuky menambahkan fakta bahwa dulu kawasan itu merupakan makam klangenan dalem PB X juga dibuktikan dengan banyaknya penemuan kerangka hewan saat warga setempat hendak membangun rumah.

Dalam sejarahnya, saat masih menjadi kawasan agraris, makam tersebut kerap diupacarakan adat dengan sesajian oleh para petani. Upacara adat tersebut dulunya dimaksudkan demi keberhasilan panen dan menjauhkan dari hama tikus.

Makam misterius di trotoar Jl Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo, Rabu (27/10/2021). [Solopos/Candra Putra Mantovani]
Makam misterius di trotoar Jl Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo, Rabu (27/10/2021). [Solopos/Candra Putra Mantovani]

“Karena itu makam kucing, dulu kerap ada sesajen dari para petani. Maksudnya agar terlindungi dari serangan hama tikus karena kucing predator alami tikus. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi [upacara adat] karena memang sudah bukan areal persawahan,” ujarnya.

Saat ini makam tersebut dibiarkan berada di tengah trotoar kawasan Solo Baru, Sukoharjo. Warga setempat yang mengetahui keberadaan makam tersebut membiarkannya dan tidak ada yang memindahkan karena menilai makam itu tidak mengganggu.

Baca Juga:Bangunan Kumuh dan Tak Terawat, Keraton Solo Dapat Teguran Kemendikbud-Ristek

Sebelumnya diberitakan, bangunan kijing makam berdiri di tengah trotoar jalan utama Solo Baru tak jauh dari bundaran Patung Bung Karno, Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo. Para pengguna jalan tak banyak yang memperhatikan keberadaan makam itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak