Talut di Jogja Longsor hingga Timpa Warga, Aminah Tak Pernah Tenang Saat Musim Penghujan

Aminah tak menyangka, satu orang keluarganya menjadi korban dalam bencana itu.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 11 November 2021 | 20:00 WIB
Talut di Jogja Longsor hingga Timpa Warga, Aminah Tak Pernah Tenang Saat Musim Penghujan
Seorang petugas BPBD Kota Yogyakarta menutup bekas longsoran talut di RT 2/ RW 1 Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kota Jogja, Kamis (11/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Bencana talut longsor yang mengakibatkan seorang warga Terban, Kemantren Gondokusuman bernama Sukmanto (58) tertimpa bongkahan batu talud menjadi kekhawatiran warga Terban lainnya. Warga yang berada satu deretan dengan rumah korban tak pernah tenang ketika musim penghujan tiba.

Aminah Subandi (55) warga RT 2/ RW 1 Kelurahan Terban mengaku selalu was-was jika hujan di Kota Jogja terjadi cukup lebat. Bukan tanpa alasan, rumah miliknya yang tidak jauh dari Sukmanto berada di sekitar deretan talut yang longsor.

“Jadi tiap hari tidak bisa tenang, apalagi saat musim hujan. Sehingga taruhannya nyawa,” keluh Aminah ditemui wartawan di Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kota Jogja, Kamis (11/11/2021).

Ia menjelaskan saat peristiwa tersebut, Sukmanto yang juga merupakan saudaranya sedang membersihkan sampah di sekitar talut. Setelah itu, Sukmanto mendatangi rumah Aminah untuk berbincang sebentar.

Baca Juga:Talut di Terban Longsor Akibat Hujan Seharian, Satu Warga Tertimpa Bongkahan Batu

“Dia bilang, (hujan) seperti ini enaknya itu tidur ya mbak. Saya bilang tidur saja. Jadi adik saya ini mau mandi, tapi malah ketiduran. Sekitar jam 10.00 WIB itu bunyi runtuhan terdengar dan adik saya teriak-teriak meminta tolong,” ujar dia.

Aminah tak menyangka, satu orang keluarganya menjadi korban dalam bencana itu. Pasalnya kejadian talut longsor di RT 2/ RW 1 ini sudah sering terjadi.

Ia mengatakan pada 2005 dan 2010 kejadian yang sema pernah terjadi yang mengenai rumah Aminah. Beruntung saat itu dirinya sedang tidak ada di rumah.

Warga Kelurahan Terban, Aminah Subandi memberikan keterangan pada wartawan ditemui di kediamannya Terban, Gondokusuman, Kota Jogja, Kamis (11/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Warga Kelurahan Terban, Aminah Subandi memberikan keterangan pada wartawan ditemui di kediamannya Terban, Gondokusuman, Kota Jogja, Kamis (11/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

“Itu juga sampai merobohkan tembok, tidak ada yang terluka. Rumah saya ini sudah dua kali terjadi,” ujar Ibu anak satu itu.

Hidup di tengah ancaman longsor tidak bisa dihindarkan. Aminah dan sejumlah warga di Terban merupakan korban penggusuran apartemen yang ada di dekat tempat tinggalnya saat ini.

Baca Juga:Curah Hujan Meningkat, Pohon Tumbang di Sleman Timpa 4 Orang

Menempati tanah berstatus Wedi Kengser pihaknya tidak tahu jika harus berpindah ke tempat yang lebih aman. Hingga kini dirinya tetap bertahan dengan potensi kebencanaan.

“Saya meski menempati tanah ini (Wedi Kengser) juga membayar PBB. Saya ini dipindah dari dampak pembangunan apertemen. Ya karena diizinkan tinggal di wilayah ini sudah syukur. Tapi jika pemerintah mau memperhatikan warganya penguatan talut seharusnya bisa dilakukan,” ungkapnya.

Ia tak menampik bahwa selama hampir 20 tahun tinggal di RT 2/RW 1 ada sejumlah petugas pemerintahan yang mendokumentasi kondisi talut di belakang rumahnya.

“Saya kira segera ada penguatan talut atau tindakan untuk keselamatan warga. Walaupun sudah difoto, tapi sampai tahun ini tidak ada tindakan. Ya terakhir longsor hari ini (Kamis pagi),” kata dia.

Kepala BPBD Bantul, Nur Hidayat mengatakan bahwa satu korban tertimpa bongkahan batu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan. Korban mengalami patah kaki karena tertimpa batu talut.

“Satu orang menjadi korban. Jadi yang longsor sekitar 8 meter dengan tinggi 8 meter. Korban langsung dilarikan ke RS,” terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak