Penasihat Hukum Klaim Terduga Pelaku dari Geng Stepiro Juga Jadi Korban Tawuran

Ia mengklaim bahwa IS juga merupakan korban dari tawuran geng itu.

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Minggu, 14 November 2021 | 15:17 WIB
Penasihat Hukum Klaim Terduga Pelaku dari Geng Stepiro Juga Jadi Korban Tawuran
Penasihat hukum keluarga dan terduga tersangka dari geng Stepiro (Serdadu Tempur Piri Revolution) menunjukkan foto bahwa IS terkena sabetan gir saat tawuran. - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Penasihat hukum keluarga dan terduga pelaku dari geng Stepiro (Serdadu Tempur Piri Revolution) mengklaim bahwa IS (18) juga menjadi korban dalam tawuran dengan geng Sase (Satu Sewon). Itu terungkap dalam jumpa pers yang digelar oleh penasihat keluarga di sebuah rumah makan di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman pada Minggu (14/11/2021) siang.

Penasihat hukum mewakili tujuh dari delapan pelajar dalam Stepiro yang telah ditangkap polisi: IS (18), MY (18), NWSU (18), MNH (18), WKR (20), MF (19), dan ATK (18). Saat ini mereka mendekam di sel tahanan Polres Bantul sejak 4 November 2021.

Seperti diketahui, kedua geng itu terlibat bentrok di Jalan Ringroad Selatan, Kasihan, Bantul pada 29 September 2021 sekitar pukul 02.30 WIB. Dalam kejadian itu, seorang berinisial MKA meninggal dunia akibat terkena sabetan senjata tajam di bagian dada. Korban sempat dirawat di rumah sakit selama 10 hari dan satu lainnya yaitu RAW mengalami luka-luka.

Penasihat hukum terduga pelaku dari geng Stepiro, Purnomo Santoso, mengklaim bahwa IS juga merupakan korban dari tawuran geng itu. Ia menyebut, IS mengalami luka di kaki kiri.

Baca Juga:Cegah Tawuran Pelajar Terulang, Polres Bantul Gelar Dialog dengan Kepala Sekolah

"Kaki kirinya IS itu mengalami luka-luka karena terkena sabetan gir saat tawuran," ujarnya.

IS sempat dibawa ke rumah sakit akibat terkena sabetan gir. Bahkan pihaknya pun mengklaim punya potongan video saat dia di rumah sakit.

"Tidak hanya itu, saat IS ditangkap oleh polisi pun kondisi jalannya masih pincang. Ada saksi-saksi juga yang tahu soal peristiwa tersebut (IS terkena gir)," katanya.

Saat disinggung apakah IS punya masalah dengan korban MKA, menurutnya, terduga tersangka dan korban sebelumnya belum pernah bertemu. Meski begitu, dia tak menampik jika IS-lah yang menandatangani surat pernyataan sebelum Stepiro dan Sase sepakat untuk tawuran.

"Mereka berdua ini mungkin tidak ketemu secara langsung. Tapi memang iya kalau IS yang tanda tangan di surat pernyataan itu, dari situlah bisa jadi petunjuk untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya," terang dia.

Baca Juga:Heboh! Dua Geng Motor Bikin Surat Perjanjian Tawuran, Ini Isinya

Dia membenarkan omongan IS di mana ada anak Stepiro yang dipukuli oleh Sase. Kemudian IS datang ke sana untuk menanyakan persoalan itu tapi malah diajak tawuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak