Sejarah Islam di Indonesia Hingga Jadi Negara dengan Jumlah Penduduk Muslim Terbesar
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 08 Desember 2021 | 10:12 WIB
Sejarah Islam di Indonesia. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Perkembangannya begitu pesat hingga Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia.
SuaraJogja.id - Sejarah Islam di Indonesia diyakini sudah ada sejak abad ke-9. Perkembangannya begitu pesat hingga Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia.
Total ada 86,88 persen penduduk Indonesia yang beragama Islam, dari total penduduk sebanyak 272,23 juta jiwa. Data ini dirilis Dukcapil Kemendagri pada bulan Juni 2021.
Sementara peringkat kedua ditempati penduduk beragama Kristen dengan prosentase 7,49 persen. Lalu diikuti Katolik dengan prosentase 3,09 persen, Hindu (1,71 persen), Buddha (0,75 persen) dan Konghucu (0,03 persen).
Jawa Barat menjadi provinsi terbesar dengan penduduk beragama Islam. Total ada 46,3 juta jiwa atau 97,9 persen dari total penduduk Jawa Barat. Lalu diikuti Jawa Timur dengan 39,85 juta jiwa (97,21 persen) serta Jawa Tengah dengan 36,21 juta jiwa (97,26 persen).
Ribuan umat muslim mengikuti Tabligh Akbar Majelis Rasulullah SAW di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (20/11). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Dalam sebuah teori China, persebaran Islam di Indonesia berasal dari orang-orang China muslim. China mendapat pengaruh Islam pada Dinasti Tang (618-905 Masehi) berkat kedatangan Saad bin Waqash yang berasal dari Madinah pada masa khalifah Usman bin Affan.
Kemudian, orang-orang Islam di China, terutama dari Kota Kanton, melakukan perjalanan ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini diungkap dalam sebuah buku berjudul "Islam in Cina" yang ditulis Jean Berlie pada tahun 2004.
Pulau Sumatera bagian selatan menjadi wilayah pertama yang dimasuki sekitar tahun 879 masehi atau abad ke-9. Namun ada sebuah naskah China kuno yang menerangkan bahwa pada abad ke-7, terdapat sebuah pemukiman Arab di pesisir barat Sumatera hingga selat Malaka.
Persebaran agama Islam di Sumatera kemudian bertambah pesat dengan berdirinya kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1261 masehi. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan karena letaknya di dekat Selat Malaka yang sangat strategis. Perdagangan menghubungkan dengan para pedagang dari Gujarat atau India.
Ribuan umat muslim mengikuti Tabligh Akbar Majelis Rasulullah SAW di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (20/11). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Orang China, Arab hingga India yang datang bermaksud untuk berdagang. Namun, ada pula yang memang murni mensyiarkan agama Islam. Termasuk di antaranya para Walisongo.
Salah satu wali, Sunan Ampel atau Raden Mohammad Ali Rahmatullah, datang dari kerajaan islam Champa di wilayah Vietnam, dekat China, mensyiarkan Islam dari wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit, termasuk membantu mendirikan kerajaan islam Demak. Dulu, Demak merupakan salah satu kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit.
Selain Sunan Ampel, ada pula Sunan Gresik, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga dan Sunan Muria. Para sunan ini berdakwah dengan cara-cara yang mendekatkan dengan budaya setempat, yang telah lebih dulu melekat di masyarakat.
Bisa dibilang, Sumatera dan Jawa menjadi fokus utama dari dakwah agama Islam. Dua pulau ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di Nusantara. Baru setelah itu, Islam menyebar ke Maluku, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Di Maluku, sejak kedatangan pedagang Eropa, terutama Spanyol dan Portugis pada abad ke-15, sudah ada kerajaan Islam di Pulau Maluku, yang menjadi pusat rempah-sempah, bersama Malaka.
Sultan Mahrum, raja Kerajaan Ternate, memeluk Agama Islam sekitar tahun 1465-1468 Masehi. Lalu persebaran di Maluku dan Papua diteruskan penggantinya, Sultan Zainal Abidin. Sementara pimpinan Kesultanan Tidore, Sultan Jamaludin, juga memeluk agama Islam, tak lama berselang.
Kerajaan Ternate juga punya pengaruh atas persebaran agama Islam di Sulawesi. Raja Gowa, Karaeng Tonigallo yang memeluk agama Islam pada tahun 1605, menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Ternate dan Sultan Baabullah.
Sebelum kerajaan Gowa gencar menyebarkan agama Islam di Sulawesi, utamanya Selayar, Bulukumba, Maros Mandar dan Luwu, pengaruh sudah lebih dahulu datang dari pedagang muslim yang datang dari Sumatera, Malaka dan Jawa pada abad ke-15.
Lalu untuk Kalimantan, kerajaan Demak punya pengaruh kuat terhadap persebaran agama Islam di Kalimantan. Para pemuka di Demak mendatangi wilayah Kalimantan Selatan dan berhasil meyakinkan Raja Banjar Raden Samudera masuk agama Islam dan berganti nama jadi Suryanullah.
Namun sebelum kedatangan pemuka dari Demak, sudah ada kerajaan islam pertama di Kalimantan. Kerajaan Sukadana masuk dalam kategori kerajaan islam pada kepemimpinan Sultan Giri Kusuma. Sebelum Islam masuk, kerajaan Sukadana tergolong sebagai kerajaan Hindu, bersama kerajaan Kutai.
Lalu setelah Kemerdekaan RI, wilayah luar Jawa mendapat pengaruh kuat atas program Migrasi penduduk Jawa ke sejumlah pulau. Warga Jawa yang migrasi ke Papua, Kalimantan dan pulau-pulau lain secara langsung maupun tidak langsung lebih mengenalkan Islam di luar Pulau Jawa.
Demikian pembahasan mengenai Sejarah Islam di Indonesia. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan tentang Nusantara, terutama dari persebaran agama Islam.
LPSK menyatakan tidak bisa memberikan perlindungan kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Brigadir J.
KPK telah menetapkan enam tersangka dalam kasus dugaan suap terkait jual beli jabatan di Pemkab Pemalang tahun 2021-2022. Sebagai penerima ialah MAW dan AJW.
Pelatih PSIS Semarang Sergio Alexandre mengatakan, laskar mahesa jenar tak kalah dalam hal strategi. Namun, laskar mahesa jenar kalah karena situasi dan keputusan wasit
Bendungan Urban Downhill yang digelar Sabtu (13/08/22) hingga Minggu (14/8/22), kompetisi tersebut menjadi yang pertama yang digelar di pemukiman padat penduduk
Itsus menempatkan 16 perwira Polri di tempat khusus atas dugaan pelanggaran etik kepolisian, tidak profesional dalam menangani tempat kejadian perkara penembakan Brigadir J
Nikotin bisa membantu mengeluarkan hormon-hormon yang dapat menimbulkan rasa senang dan mencegah sejumlah penyakit yang berhubungan dengan kinerja otak manusia
Tragis nian nasib Edi Kurniawan (45), pemain sepak bola warga Kampung Cangkorah Desa Cikaret Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ( Jabar ).
Sebanyak 16 perwira polisi dimasukkan tempat khusus (Patsus) sebab dinilai tidak profesional menangani kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kekinian, Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM Untirta memberikan klarifikasi mengenai kegiatan ospek mahasiswa baru di kampusnya viral di Twitter tersebut.
Seorang nenek di Banjar Keladian, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali berinisial Ni Nengah P (66) tewas saat akan diperkosa tetangganya yang merupakan seorang duda bernama I Wayan Jambot (44).
Puluhan sapi di Dusun Poh, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun, pemerintah masih cuek atau tutup mata padahal sudah diberi laporan.
Pemuda bernama Budianto asal Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam selama dua hari di Pantai Yeh Sumbul. Tubuhnya ditemukan di sekitar perairan Pantai Medewi, Kecamatan Pekutatan, Sabtu (13/8/2022).
Para nelayan setempat mengeluhkan aktivitas kapal tersebut saat bertemu langsung dengan Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan di sela ekspor ikan beku oleh PT BIG di Jalan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebutkan bahwa 10 partai politik (parpol) yang dokumen pendaftarannya belum lengkap sebagai calon peserta Pemilu 2024.
Video rekaman seorang pemuda menganiaya bapak-bapak yang sedang mengumandangkan azan di masjid, viral di media sosial. Aksinya pun memicu kemarahan publik.