Masih Ada 600 Warga di Tempel yang Urung Divaksin, Aji: Kebanyakan karena Takut

Kami dari pamong atau pemerintah desa tidak berani memaksa mereka untuk ikut vaksinasi kalau mereka sudah keyakinan tidak mau vaksin.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 09 Desember 2021 | 15:08 WIB
Masih Ada 600 Warga di Tempel yang Urung Divaksin, Aji: Kebanyakan karena Takut
Vaksinasi yang digelar BINDA DIY di wilayah Kulon Progo. (ANTARA/Sutarmi)

Tujuannya juga untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat. Khususnya bagi warga yang masih takut atau termakan hoaks isu vaksin haram dan sebagainya.

"Kemungkinan saya dalam minggu depan akan menyisir dengan pak dukuh dan puskesmas juga untuk memberi edukasi bagi mereka yang masih takut atau karena isu agama itu siapa tahu nanti bisa diajak. Kalau yang punya komorbid kami tidak berani mengajak karena pertimbangan resiko," ujarnya.

"Ya nanti untuk mendorong akan kita datangi door to door untuk edukasi. Didampingi dokter dari puskesmas yang vaksinasi tersebut untuk penjelasan agar lebih yakin," sambungnya. 

Senada Wakil Koordinator Binda DIY Wilayah Sleman Bayu Pradita mengatakan memang masih terdapat sekelompok masyarakat yang menolak untuk menerima vaksinasi Covid-19. Selain takut dan kesehatan ada pula yang karena keterbasan kemampuan untuk mengakses tempat vaksinasi. 

Baca Juga:Sudah Capai Target Vaksinasi Covid-19, Binda DIY Tetap Sisir Wilayah Tak Tersentuh Sleman

"Alasannya memang banyak, ada alasan takut, kesehatan. Jadi dari kesehatan bagi yang sudah seperti itu orang tua sepuh khawatir kalau disuntik malah terjadi sesuatu. Kalau yang kami temukan beberapa waktu lalu itu ada yang memang sudah tua untuk datang ke tempat vaksin juga enggak bisa," ujar Bayu.

Dalam kasus yang sering ditemui Binda DIY di lapangan, kelompok masyarakat rentan atau lansia yang justru enggan menerima vaksin. 

"Kalau yang takut vaksin itu malah yang sudah sepuh-sepuh. Karena itu tadi alasan kesehatan dan juga alasan tidak pergi kemana-mana (hanya di rumah saja)," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak