“Sebetulnya kan setiap orang punya kemerdekaan sendiri. Tetapi tentunya kalau keputusan seperti itu harusnya dengan pasangan ya. Kalau maksudnya dengan keluarga besar ya, saya kira itu sudah ranah pribadi ya. Artinya mungkin kalau keluarga besar ya tidak tapi kalau dengan pasangan itu mutlak harus disepakati sejak awal ya. Maksudnya sebelum menikah itu sudah harus dibicarakan,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini Sutarimah menekankan bahwa keputusan terkait dengan childfree sudah seharusnya dipikirkan dengan matang. Terlebih lagi bagi para pemuda-pemudi di usia 20an yang tengah berencana untuk menikah.
Keputusan untuk tidak memiliki anak itu juga tidak serta merta hanya didasarkan pada pasangannya saja. Melainkan lebih kepada bagaimana diri sendiri menyikapi konsep tersebut.
"Mungkin perlu saya higlight ya bahwa keputusan seperti itu harus panjang lebar ya. Jadi jangan sampailah suatu saat nanti menyesal. Jadi memang alangkah baiknya keputusan itu tidak hanya didasarkan pasangannya. Ini agak dari sisi yang berbeda, lebih ke sisi mikro ya," tuturnya.
Baca Juga:Soroti Kerusakan di Jalan Perwakilan, Forpi Jogja Minta OPD Awasi Parkir di Lokasi Setempat
Pengambilan keputusan juga tidak bisa dilakukan secara gegabah apalagi hanya mengikuti tren saja tanpa ada dasar yang jelas. Keputusan yang dihasilkan dengan matang dan penuh pertimbangan menjadi penting.
"Artinya bagaimana sebagai seorang individu sebaiknya, ketika membuat keputusan jangan sampai gegabah. Ya dipertimbangkan masak-masak meskipun bahwa mereka mempunyai kemerdekaan atas dirinya sendiri, dia mempunyai kebebasan untuk menentukan diri," sambungnya.
Pasangan atau seseorang yang akhirnya memutuskan untuk childfree juga harus siap dengan segala macam tuntutan sosial dari masyarakat. Bahkan mungkin dari keluarga besar mereka sendiri yang mendambakan keturunan.
"Itu pasti (doroang sosial). Itu sesuatu hal yang harus dipertimbangkan juga ya, kalau memutuskan mau childfree itu ya harus siap dengan segala macam tuntutan seperti itu baik sekarang atau besok-besok. Jadi apakah siap dengan itu?" ujarnya.
Bahkan kata Sutarimah, tidak menutup kemungkinan keputusan itu masih mungkin akan berubah di kemudian hari. Terlebih jika yang bersangkutan memang sudah memutuskan itu saat usia-usia muda.
Baca Juga:Capaian Vaksin Anak 81,5 Persen, Dinkes Jogja Targetkan Dosis 2 Selesai Februari
Hal tersebut, menurut Sutarimah sebagai fitrah makhluk hidup salah satunya manusia untuk memiliki anak. Sehingga nantinya keinginan untuk memiliki keturunan atau anak itu akan muncul.