SuaraJogja.id - PKL Malioboro akan direlokasi ke tempat yang baru mulai pekan depan. Menanggapi hal itu, seorang PKL di Malioboro Nur Haji Simbolon mengaku hanya bisa pasrah dengan apa yang telah diputuskan oleh pemerintah daerah. Ia optimistis rencana ini sudah dikaji secara matang.
"Kalau menurut pemerintah daerah rencana ini (relokasi PKL) yang terbaik, pasti sudah dipikirkan dengan matang. Siapa tahu nanti malah ramai," ujarnya saat berbincang dengan SuaraJogja.id, Selasa (18/1/2022).
Meski begitu, tetap ada kekhawatiran bila dipindah ke tempat yang baru, jumlah pembeli akan menurun.
"Ya pastinya khawatir kalau jumlah pembelinya turun ketika berdagang di tempat yang baru," papar perempuan yang sudah berjualan selama lima tahun itu.
Baca Juga:Tanggapi Janjinya Tak Gusur PKL Malioboro, Haryadi: Kita Lakukan Penataan Tidak Menggusur
Sejauh ini, katanya, dia belum mendapat sosialisasi mengenai relokasi para PKL Malioboro. Namun, rencana tersebut sudah ia dengar sejak 2019 silam.
"Saya belum dapat sosialisasi karena ada kan grup masing-masing PKL, mungkin sudah ada yang diajak sosialisasi. Sebenarnya sudah tahu rencana pemindahan PKL Malioboro sejak 2019," ujarnya.
Terkait dua lokasi yang sudah disiapkan yakni eks kantor Dinas Pariwisata (Dispar) DIY dan eks Bioskop Indra, Nur lebih memilih dipindah ke eks kantor Dispar DIY. Pasalnya, lokasinya dianggap strategis.
"Tempatnya yang di eks Dispas DIY strategis karena dekat dengan hotel-hotel dan stasiun kereta. Sehingga mudah didatangi pembeli," kata dia.
Untuk eks bioskop Indra dinilai tempatnya agak tertutup dan pembeli harus masuk ke dalam terlebih dahuku.
Baca Juga:Tagih Janji Walkot Tak Gusur PKL Malioboro, Pedagang Geruduk Kantor Pemkot dan DPRD Jogja
"Kalau lokasinya agak tertutup dan terlalu masuk ke dalam membuat pembeli mikir-mikir mau beli apa enggak," katanya.
- 1
- 2