"Nah saat itu saya suruh 'Mbok sini tak beritahu, jangan nangis. Kenapa?" kata lelaki berusia 79 tahun itu.
Dengan aroma permen mint yang ia kunyah dari dalam mulutnya, Erminto kemudian memperagakan ketika tangannya berada di kedua pipi penyintas.
"Kepalanya tak pegang, keningnya tak cium. 'Jangan nangis, kalau enggak mau ya gak papa'. Wong dia kalau dengan saya kan sering curhat, saya anggap sebagai anak," kata karyawan purna pabrik gula itu.
Pemilik tiga kos-kosan dengan total jumlah kamar 44 itu mengungkap, ciuman yang ia daratkan ke kening Angela tersebut bermaksud untuk menenangkan. Layaknya kakek menenangkan cucunya yang menangis, atau orang tua kepada anak-anaknya yang terisak.
Baca Juga:Kasus Pelecehan Mahasiswi Unsri, Polda Sumsel Limpahkan Berkas Dua Tersangka ke Kejaksaan
Erminto sekaligus meyakini, apa yang ia lakukan adalah hal biasa. Ia bahkan bertutur anak-anak putri di kos itu terbiasa mencium pipinya saat pertemuan atau berpamitan.
Suara kecapan permen beraroma mint beradu dengan langit mulut, masih terdengar. Pun dengan punggung kaki kiri Erminto yang terus bergerak naik turun. Kini tambah satu lagi gestur Erminto yang muncul baru-baru saja, jari tangan yang tak henti bergetar.
"Dia bilang 'Saya seperti dipojokkan'. Lalu saya bilang 'Endak mbak, saya mengenalkan saja belum. kalau saya menyinggung dan sebagainya ya saya minta maaf, tapi bukan terus saya memaksa'," ujar pria yang pernah menjadi ketua RT dan RW di kampungnya itu.
Kami Ketakutan
Kisah pilu penyintas kekerasan seksual oleh bapak kos, juga datang dari Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Anggun yang pernah mengenyam kuliah di Universitas Gadjah Mada mengaku peristiwa itu terjadi sekitar 2017. Anggun menuturkan ulang pengalaman itu kepada tim kolaborasi, pada Rabu (14/12/2021).
Baca Juga:Buka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual, Nasdem Beri Dampingan Hukum Hingga Layanan Kesehatan
Suatu hari, ia sedang tidur siang di dalam kamar kos. Kamar Anggun berada di lantai 2. Karena cuaca hari itu cukup panas, Anggun pun membuka jendela kamar kosnya untuk mengurai gerah.