Setumpuk Laporan Kekerasan Seksual di Indekos: Tingkah Bapak Kos Buat Kami Trauma dan Ketakutan

Peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan bapak kos hingga kerabatnya nyatanya juga terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia

Galih Priatmojo
Senin, 24 Januari 2022 | 07:05 WIB
Setumpuk Laporan Kekerasan Seksual di Indekos: Tingkah Bapak Kos Buat Kami Trauma dan Ketakutan
Ilustrasi pelecehan seksual (Suara.com/Ema Rohimah)

Suara kecapan permen beraroma mint beradu dengan langit mulut, masih terdengar. Pun dengan punggung kaki kiri Erminto yang terus bergerak naik turun. Kini tambah satu lagi gestur Erminto yang muncul baru-baru saja, jari tangan yang tak henti bergetar. 

"Dia bilang 'Saya seperti dipojokkan'. Lalu saya bilang 'Endak mbak, saya mengenalkan saja belum. kalau saya menyinggung dan sebagainya ya saya minta maaf, tapi bukan terus saya memaksa'," ujar pria yang pernah menjadi ketua RT dan RW di kampungnya itu. 

Kami Ketakutan

Kisah pilu penyintas kekerasan seksual oleh bapak kos, juga datang dari Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Anggun yang pernah mengenyam kuliah di Universitas Gadjah Mada mengaku peristiwa itu terjadi sekitar 2017. Anggun menuturkan ulang pengalaman itu kepada tim kolaborasi, pada Rabu (14/12/2021).

Baca Juga:Kasus Pelecehan Mahasiswi Unsri, Polda Sumsel Limpahkan Berkas Dua Tersangka ke Kejaksaan

Suatu hari, ia sedang tidur siang di dalam kamar kos. Kamar Anggun berada di lantai 2. Karena cuaca hari itu cukup panas, Anggun pun membuka jendela kamar kosnya untuk mengurai gerah.

Tak berapa lama, ia dibuat terkejut ketika tetiba melihat bapak kos nyelonong masuk ke dalam kamarnya. Pasalnya, bukan hanya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Anggun yang biasanya berkerudung kala itu sedang mengenakan setelan pakaian minim. Anggun mengingat, saat itu ia langsung menutupi area tubuhnya dengan bantal.

"Terus bapaknya bilang, 'Udah sih biasa aja, saya juga pernah lihat kok'," ungkapnya.  

Kira-kira 10 menit lamanya bapak kos yang menerobos kamar itu masuk ke kamar mandi kamar Anggun. Alasannya, bapak kos mendapat laporan di kamar lantai 1 ada saluran yang bocor. Bapak kos menduga, saluran di kamar lantai 2 yang menjadi musababnya. 

"Udah tuh, ternyata gak kenapa-kenapa. Terus dia pergi lagi," ujar Anggun.

Baca Juga:Buka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual, Nasdem Beri Dampingan Hukum Hingga Layanan Kesehatan

Sependek pengetahuannya, selama ia kos di sana, bapak kos kerap berjalan melewati kamar-kamar penghuni kos, mengecek serta mengintip anak-anak yang sedang berada di dalam kamar. Anggun jelas merasa tidak nyaman.

Ternyata bukan hanya Anggun yang memendam ketidaknyamanan atas perilaku bapak kos, melainkan mayoritas anak kos lainnya. Mereka punya satu cerita yang sama bahwa bapak kos mereka kerap melihat mereka dari atas hingga ke bawah, lalu menanyakan beberapa hal yang cukup tidak menyenangkan untuk didengar. 

"Kamu sekarang badannya gemukan ya', atau apa gitu. Anak-anak kos setiap ada bapak itu, kami langsung kunci jendela kunci pintu. Sampai aku masukkan sandalku, supaya dikira aku tidak sedang ada di kosan," ujarnya. 

Tak berhenti sampai di sana, bapak kos kerap menyapa penghuni kos dengan panggilan 'Sayang', 'Cantik'. 

"Awalnya aku pikir [sapaan] itu bercanda saja. Setelah kejadian dia menerobos kamar itu, aku gak mau ketemu bapaknya lagi," ujarnya. 

Di antara para penghuni kos, tak ada yang kemudian melaporkan tindakan bapak kos kepada istri maupun pihak berkepentingan di masyarakat setempat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak