SuaraJogja.id - Warga Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Sleman telah menerima sejumlah uang ganti rugi dari proyek pengadaan tanah jalan tol Jogja-Bawen. Nominal yang diterima pun beragam dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil hadir langsung untuk menyerahkan uang ganti rugi tersebut kepada warga terdampak tol. Dalam kesempatan ini, ia turut berpesan kepada warga penerima uang ganti rugi untuk bisa memanfaatkan dengan bijak uanh tersebut.
"Ya pesannya supaya uang itu dimanfaatkan dengan baik. Kalau petani sawahnya kena beli sawah lain dengan harga yang ada dengan uang yang diganti rugi," kata Sofyan kepada awak media di Balai Kalurahan Banyurejo, Sabtu (29/1/2022).
Sofyan meyakini bahwa dengan uang ganti rugi yang didapatkan itu bisa untuk mengganti tanah terdampak sebelumnya. Bahkan bisa melebihi jumlah dari tanah yang dimiliki kemarin.
Baca Juga:Belum Semua Warga Banyurejo Tervaksin, Ada yang Takut Hingga Pilih-pilih Merek Vaksin
"Saya yakin kalau beli sawah bisa dapat 2 kali lebih banyak, bisa-bisa lebih dari itu," imbuhnya.
Selain mengimbau masyarakat untuk memprioritaskan uang ganti rugi untuk membeli tanah pengganti. Sofyan juga memberikan saran alternatif lain untuk memanfaatkan uang yang tidak sedikit itu sebagai modal usaha.
"Kemudian kalau bisa berusaha bisa jadi modal usaha. Sehingga jangan sampai uang yang banyak ini menjadi uang panas, tiba-tiba habis beli motor mobil nanti tidak ada apa-apa. Gunakan uang ini dengan bijaksana," tegasnya.
Terkait dengan progres pencairan uang ganti rugi tersebut sejauh ini, kata Sofyan untuk khusus ruas tol Jogja-Bawen di wilayah DIY sudah hampir rampung. Sedangkan untuk target rencana konstruksi sendiri selesai dan bisa digunakan masyarakat pada 2024 mendatang.
"Terima kasih kepada masyarakat yang telah bekerja sama dengan baik sehingga program strategis nasional jalan tol Jogja-Bawen ini sudah hampir 100 persen selesai (pencairan uang ganti rugi) dan targetnya harus selesai (konstruksi) 2024," terangnya.
Baca Juga:Dampak Tol Jogja-Bawen, Banyurejo Bakal Jadi Kawasan Niaga tapi Bukan Mal
Sofyan mengklaim bahwa tidak ada persoalan yang berarti dalam proses pencarian uang ganti rugi kepada warga terdampak tol di Kalurahan Banyurejo.
"Pembebasan ini sangat lancar, tidak ada masalah sama sekali. Ganti rugi ini sangat fair," klaimnya.
Diharapkan Sofyan proyek ruas tol tidak hanya di Jogja-Bawen saja melainkan di Jogja-Solo akan semakin merekatkan hubungan antar daerah. Terlebih dengan lebih terkoneksinya dua ruas tol itu untuk wilayah DIY-Jateng.
"Nanti ada tol Solo-Jogja dan Jogja-Bawen, diharapkan nanti DIY Jateng ini bisa sangat lancar," tandasnya.