Penghapusan Syarat Swab PCR Berpotensi Tingkatkan kasus Covid-19, Ketua Satgas Jogja Minta PPKM Mikro Diperketat

Ia berharapn PPKM mikro diterapkan dengan baik. Hal itu juga untuk memastikan pelaku perjalanan yang datang dan tinggal di kampung-kampung termonitor dalam kondisi sehat.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 11 Maret 2022 | 20:13 WIB
Penghapusan Syarat Swab PCR Berpotensi Tingkatkan kasus Covid-19, Ketua Satgas Jogja Minta PPKM Mikro Diperketat
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta pelaksanaan PPKM mikro di tingkat RT dan RW diperketat. Hal itu menyusul adanya potensi penularan Covid-19 dari pelaku perjalanan. 

"Nah makannya tidak ada syarat Swab PCR negatif bagi pelaku perjalanan ini berpotensi membawa virus. Terutama yang tidak bergejala atau OTG," kata Heroe ditemui wartawan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (11/3/2022).

Ia berharapn PPKM mikro diterapkan dengan baik. Hal itu juga untuk memastikan pelaku perjalanan yang datang dan tinggal di kampung-kampung termonitor dalam kondisi sehat. 

"Kami meminta tolong, PPKM Mikro ini tetap digalakkan. Jadi kalau kita berinteraksi dan berhubungan dengan pihak luar harus dilakukan dengan penegakkan prokes," terang dia. 

Baca Juga:Arab Saudi Hapus Syarat PCR dan Karantina bagi Jamaah, Kemenag Kota Yogyakarta Masih Pakai Aturan Lama

Heroe tak menampik bahwa pelaku perjalanan termasuk pelajar mahasiswa yang datang dari luar Kota Jogja mulai beraktivitas di kampus-kampus. Sehingga aktivitas indekos juga semakin ramai dengan pendatang. 

"Kita minta tetap mewaspadai satu sama lain. Yang jelas ketika sakit segera periksa dan jika memang ada indikasi ke arah Covid-19 segera melaporkan ke Satgas Kelurahan," terang dia. 

Keaktifan tim Satgas kelurahan juga menjadi langkah untuk memutus penyebaran Covid-19 di lingkungan RT dan RW. Maka dari itu, laporan adanya warga luar Kota Jogja yang mulai beraktivitas di satu kampung harus termonitor. 

Heroe menambahkan ketika semua biang sektor pencegahan Covid-19 berjalan dengan disiplin dengan prokes yang ketat, diharapkan penyebaran virus bisa berkurang banyak di akhir Maret 2022.

"Ini harus betul-betul dilakukan masyarakat. Pemkot berupaya untuk melandaikan kasus Covid-19, sehingga awal Ramadhan nanti kita dapat beribadah dengan khusyuk," katanya.

Baca Juga:Gunung Merapi Erupsi, BPBD Kota Yogyakarta Perkuat Antisipasi di Sektor Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini