Usai Usir Dubes Vatikan, Nikaragua Kini Minta Perwakilan Palang Merah Internasional Angkat Kaki Tanpa Alasan

Terlepas dari situasi tersebut, ICRC menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tugas kemanusiaan mereka di Nikaragua

Galih Priatmojo
Sabtu, 26 Maret 2022 | 11:07 WIB
Usai Usir Dubes Vatikan, Nikaragua Kini Minta Perwakilan Palang Merah Internasional Angkat Kaki Tanpa Alasan
Anggota Palang Merah Nikaragua membawa makanan kemasan untuk dibagikan kepada korban badai, di Managua, Nikaragua, 26 November 2020. (ANTARA/Reuters/Oswaldo Rivas/as)

SuaraJogja.id - Nikaragua mengusir seorang perwakilan senior Komite Internasional Palang Merah (ICRC) tanpa alasan apa pun, ungkap kelompok kemanusiaan pada Jumat (25/3).

Pengusiran itu terjadi beberapa hari setelah Nikaragua melakukan hal serupa terhadap Duta Besar Vatikan Waldemar Stanislaw Sommertag. Takhta Suci menyebut insiden itu "tidak dapat dipahami".

ICRC mengaku telah menerima surat pemberitahuan dari pemerintah Nikaragua bahwa mereka telah menarik izin tinggal untuk perwakilan Thomas Ess di negara tersebut

"Kami tidak tahu apa alasan di balik keputusan ini, yang membuat kami syok," kata ICRC lewat pernyataan.

Baca Juga:Terlibat Pencucian Uang, Mantan Capres Nikaragua Divonis Delapan Tahun Penjara

Pemerintah Nikaragua belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Ess bertugas di ibu kota Managua sejak Januari 2021 dan perwakilan ICRC lainnya, Jordi Raich, baru saja dianugerahi penghargaan sipil tertinggi dari pemerintah Nikaragua.

Organisasi kemanusiaan menjadi kunci dalam pemeriksaan kondisi kesehatan tahanan politik yang menentang Presiden Daniel Ortega sejak April 2018, ketika terjadi protes di seluruh negeri, menurut pernyataan Asosiasi Anggota Keluarga Tahanan Politik (AFPP).

"Terlepas dari situasi tersebut, ICRC menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tugas kemanusiaan mereka di Nikaragua, dengan berprinsip pada netralitas, tidak memihak dan independen," kata ICRC.

Dalam laporan pada Kamis ICRC menyebutkan bahwa kekerasan di Amerika Tengah dan Meksiko akan memicu lebih banyak migrasi pada 2022.

Baca Juga:Jadi Pemimpin Dunia Pertama yang Mendukung Sikap Rusia atas Ukraina, Presiden Nikaragua: Rusia Hanya Membela Diri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak