SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman bersiap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, untuk semua jenjang satuan pendidikan, setelah hari raya Idulfitri.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan sementara ini, satuan pendidikan dalam kewenangan Pemkab Sleman dinilai siap melaksanakan PTM 100 persen.
"Namun, kami akan melihat dulu perkembangan situasi dan kondisi sepekan ini. Kalau situasi kondusif, tidak ada lagi kasus Covid-19 di sekolah, maka PTM 100 persen bisa dilangsungkan," terangnya.
Ia menambahkan, secara umum PTM di Kabupaten Sleman masih berjalan 50 persen, karena status PPKM Kabupaten Sleman masih PPKM Level 3.
Baca Juga:Kata UAS Soal Video Salat Tarawih Kilat, Kebakaran Gudang Tripleks Sleman Sulit Dipadamkan
Namun demikian, mengingat jumlah angka kasus yang perlahan menurun, saat ini Disdik sudah membolehkan kelas VI Sekolah Dasar dan kelas IX Sekolah Menengah Pertama, untuk PTM 100 persen.
Dibolehkannya siswa kelas akhir mengikuti PTM 100 persen, mengingat mereka sedang mempersiapkan diri menghadapi ASPD.
Pelaksanaan PTM bagi siswa kelas akhir, diminta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, lanjutnya.
Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya membenarkan perihal sudah adanya rencana dan kajian untuk menggelar PTM 100 persen.
"Sekarang sudah mulai evaluasi," terangnya.
Baca Juga:Libatkan 12 Unit Damkar, Pemadaman Kebakaran di Gudang Triplek Sleman Sempat Sulit Dilakukan
Ia memperkirakan, Kabupaten Sleman siap menggelar PTM 100 persen bagi seluruh jenjang usai hari raya Idulfitri.
Menurut Harda, PTM 100 persen sudah harus dipertimbangkan terlaksana, karena akan mendorong pendidikan yang berkualitas.
"Masa pandemi membuktikan, dengan metode semacam itu kualitas pendidikan tidak optimal. Orang tua juga tidak bisa bantu proses belajar dengan baik," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni