Lemah Dalam Melakukan Tracing, DIY Terpaksa Perpanjang Penerapan PPKM Level 3

Berdasarkan data Satgas COVID-19, kasus aktif di DIY per3 April 2022mencapai 6.750 kasus. Angka ini muncul setelah ada penambahan 25 kasus baru.

Galih Priatmojo
Selasa, 05 April 2022 | 17:05 WIB
Lemah Dalam Melakukan Tracing, DIY Terpaksa Perpanjang Penerapan PPKM Level 3
Ilustrasi corona virus. (unsplash)

SuaraJogja.id - Walaupun tren kasus COVID-19 semakin melandai, DIY saat ini harus memperpanjang PPKM Level 3. Kebijakan ini akan diberlakukan hingga dua minggu kedepan hingga 18 April 2022.

Padahal kota-kota di sekitar DIY sudah bisa menerapkan PPKM Level 2. Kondisi ini terjadi disebabkan sejumlah faktor yang menjadi kendala DIY bisa turun level. Salah satunya DIY dianggap masih lemah dalam melakukan testing dan tracing kasus COVID-19. Selain itu kasus positif yang masih cukup tinggi.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (05/04/2022) mengakui, kasus positif di DIY masih cukup tinggi saat ini. Hal ini yang juga menjadi salah satu penyebab sulitnya DIY turun level PPKM.

Berdasarkan data Satgas COVID-19, kasus aktif di DIY per 3 April 2022 mencapai 6.750 kasus. Angka ini muncul setelah ada penambahan 25 kasus baru.

Baca Juga:Periksa 9 CCTV di TKP, Polda DIY Temukan Fakta Lain di Balik Penganiayaan di Gedongkuning yang Tewaskan Seorang Pelajar

"Kasus aktif masih banyak ya, di gunung kidul misalnya ada 2.000-3000 orang yang OTG, berarti yang isoman kan segitu," ujarnya.

Sultan kembali menegaskan, mobilitas masyarakat yang sulit dikendalikan menjadikan kasus positif di DIY masih tinggi. Apalagi sebentar lagi arus mudik ke DIY menjelang Lebaran akan terjadi.

"Orang yang datang ke jogja saat ini bukannya makin kurang tapi semakin banyak," tandasnya.

Sementara Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan, berdasar data Kementerian Kesehatan (kemenkes), tracing kasus COVID-19 di DIY masih dalam kategori terbatas dibawah 5 persen, terhitung pada 13 Maret hingga 2 April 2022. Sedangkan testing kasus COVID-19 baru masuk kategori sedang sekitar 5-15 persen.

"Kalau memang targetnya kan 1 orang [positif covid-19] yang ditracing 15 orang [kontak erat]. Kalau ada 5 orang kena [covid-19], itu minimal harus 75 orang ditracing. Tapi setelah ditracing hanya 25 orang, ya sudah masak kita cari orang lain untuk menggenapi," ungkap

Baca Juga:Gelar Operasi Curat 14 Hari, Polda DIY Ungkap 39 Kasus dan Amankan 41 Tersangka

Positivity rate DIY juga disebut masih tinggi pada saat ini. Bahkan DIY masuk lima besar propinsi yang angka positivity rate-nya tinggi dibawah Aceh, Bali, Banten dan Bengkulu. Rata-rata mingguan positivity rate di DIY hingga saat ini masih di angka 7,03.

"Bed Occupancy Rate atau keterisian tempat tidur bagi pasien COVID-19 juga dianggap masih tinggi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak