Dikunjungi Presiden Frank-Walter Steinmeier, Peneliti Berharap Kerja Sama Jerman-UGM Terus Berlanjut

Program kerja sama antara Fakultas Teknik UGM dengan Faculty of Geo-Resources and Materials Engineering, RWTH Aachen, Jerman itu sudah dimulai sejak tahun 2018 silam.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 17 Juni 2022 | 18:52 WIB
Dikunjungi Presiden Frank-Walter Steinmeier, Peneliti Berharap Kerja Sama Jerman-UGM Terus Berlanjut
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi stan pameran teknologi di Balairung UGM, Jumat (17/6/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Hal itu bentuk dari kerjasama antara Fakultas Teknik UGM dengan Faculty of Geo-Resources and Materials Engineering, RWTH Aachen, Jerman. 

Saat ini, kerja sama dalam payung Get-In-CICERO tersebut sudah memasuki tahun ke-5. Sejumlah alat atau produk teknologi terus dikembangkan dalam kerja sama ini.

Doni menuturkan salah satu alasan Jerman memberikan berbagai alat-alat untuk mendukung riset itu adalah terkait dengan permasalahan yang dihadapi Indonesia. 

"Mereka memberikan itu salah satu alasannya adalah penelitian di Eropa saat ini kan mereka memang memiliki teknologinya tetapi permasalahannya kan di negara seperti Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga:Tiba di UGM, Presiden Jerman Kunjungi Stan Penelitian Teknologi

Dengan adanya alat-alat tersebut di Indonesia mahasiswa Jerman yang datang ke Indonesia dapat langsung meneliti di UGM. Tanpa harus kemudian membawa batu, mineral atau pun air untuk dibawa ke negara Jerman terlebih dulu.

Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna Sugarda mengatakan komunikasi terus dilakukan antara dosen dan peneliti UGM serta di Jerman.

"Tadi disampaikan juga kepada Presiden Jerman ke depan akan mendapatkan suport yang lebih besar lagi," kata Paripurna. 

Selain itu, disampaikan Paripurna, dengan disponsori oleh German Academic Exchange Service (DAAD) ada beberapa dosen dari Jerman yang kemudian datang dan mengajar di Indonesia. Pada 10 tahun sebelumnua sudah ada dan akan dilanjutkan selama 5 tahun ke depan antara lain di Fakultas Hukum. 

"Jadi kita beruntung sekali dekat dengan Jerman karena kerja sama kerja sama di beberapa fakultas termasuk juga program-program double degree dengan Jerman," tandasnya.

Baca Juga:Kesan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier Baru Pertama Kali ke Candi Borobudur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak