Bertemu Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Selama 1,5 Jam, Ini yang Dibicarakan Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir tiba di Kantor PP Muhammadiyah sekitar pukul 10.15 WIB.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 22 Juni 2022 | 14:34 WIB
Bertemu Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Selama 1,5 Jam, Ini yang Dibicarakan Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkunjung ke Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu (22/6/2022) siang. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkunjung ke Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu (22/6/2022) siang. Sejumlah pembicaraan dilakukan pada pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut.

Erick sendiri terlihat tiba di Kantor PP Muhammadiyah sekira pukul 10.45 WIB. Ia langsung masuk ke ruangan untuk bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dan jajaran lainnya.

Pertemuan itu berlangsung hingga sekitar pukul 12.15 WIB. Erick sempat berinteraksi dengan sejumlah pihak yang berada di sana sebelum akhirnya meninggalkan lokasi.

Dalam kesempatan ini Erick enggan memberikan pernyataan apapun kepada awak media atas kedatangannya ke Kantor PP Muhammadiyah. 

Baca Juga:Mahathir Mohamad Klaim Kepulauan Riau Milik Malaysia, Ketum PP Muhammadiyah Tegaskan Hal Ini

Setelah selesai pertemuan dengan piminan Muhammadiyah pun, Erick langsung menuju mobilnya tanpa sepatah kata.  

Ditemui terpisah setelah pertemuan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa kedatangan Erick Thohir hanya sebatas silaturahmi saja. 

"Pertama tadi memang ada silaturahmi dari Erick Thorhri, sebenarnya informal karena beliau intinya mau ziarah ke makam Buya Syafii Maarif sebab belum berkesempatan," kata Haedar kepada awak media, Rabu (22/6/2022).

Haedar sendiri diketahui memang sejak awal berperan selaku wakil keluarga Buya Syafii Maarif dan Muhammadiyah. Sehingga kedatangan Erick itu, kata Haedar hanya sebatas meminta izin untuk berziarah.

"Sekaligus juga ngobrol-ngobrol tentang melanjutkan pikiran-pikiran Buya yang inklusif, yang berorientasi pada Islam kebangsaan. Itu obrolan-obrolan yang santai dengan Pak Erick," terangnya. 

Baca Juga:Dubes Inggris Sanjung Komitmen PP Muhammadiyah Menjaga Pluralisme

Selain itu, disampaikan Haedar, sejumlah program yang dapat kerjasamakan turut dibahas dalam pertemuan tersebut. Terkhusus untuk program pemberdayaan ekonomi yang tengah digerakkan oleh BUMN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini