Melihat Sisi Lain Sang Maestro Lukis dari Pameran '7 Malam Bersama Affandi'

Karya-karya mereka sendiri tersaji dalam berbagai bentuk. Baik dari lukisan, tekstil, patung instalasi, seni kaca, seni media baru hingga mural.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 16 Juli 2022 | 15:21 WIB
Melihat Sisi Lain Sang Maestro Lukis dari Pameran '7 Malam Bersama Affandi'
Pameran bertajuk '7 Malam Bersama Affandi' dalam rangka memperingati haul ke-32 Affandi Koesoema di Museum Affandi, Depok, Sleman, Sabtu (16/7/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Siapa tak kenal maestro seni lukis, Affandi. Kendati telah tiada puluhan tahun lalu tetapi karya-karya pelukis bernama lengkap Affandi Koesoema itu tak lekang dimakan waktu.

Guna menggelorakan kembali spirit sang maestro, Museum Affandi menggelar sebuah pameran bertema '7 Malam Bersama Affandi'. Pameran ini digelar juga sebagai peringatan haul Affandi yang ke-32.

Ketua Panitia Pameran Potret Malam Affandi, Kanina Sistha Sekar Tanjung menuturkan pameran kali ini dikuratori oleh Mikke Susanto dan Ignatia Nilu.

"Kenapa malam? Karena malam itu sebagai salah satu bagian dari kehidupan juga dimana seniman yang juga banyak bekerja di malam hari," ujar Kanina kepada awak media, Sabtu (16/7/2022).

Baca Juga:Pengunjung Bisa Pre Book Wuling Air ev di Pameran

Sedangkan angka 7 dalam tema pameran ini juga memiliki makna khusus. Bukan saja merujuk pada jumlah hari dalam sepekan hingga keajaiban dunia.

Lebih dari itu angka 7 juga mencerminkan pilar-pilar kearifan. Hal itu yang kemudian direspon oleh kurator untuk membagi pameran ini menjadi tujuh zonasi yang ada menadakan banyak hal terkait Affandi.

"Salah satunya seperti ada kewaskitaan Affandi, kehidupan Affandi, perjalanan Affandi semacam itu. Jadi pameran ini tidak hanya menceritakan tentang karyanya Affandi tapi juga hidupnya, perjalanannya dan sisi-sisi Affandi yang selama ini mungkin kita enggak pernah tahu. Nah ini yang ditampilkan pada pameran ini," tuturnya.

Kurator pameran, Mikke Susanto mengatakan partisipan seni visual dan mural serta grafiti juga ikut memeriahkan pameran ini.

Sederet nama partisipan yang ikut terlibat dalam pameran tersebut di antaranya, Agan Harahap, Angki Purbandono, Didie Sigit, I Gusti Ketut Alit Arya Putra, Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP), Adit Doodleman, Alodia Yap, Badsyaw, Birpeace, dan LoveHateLove.

Baca Juga:14 Seniman Dari Berbagai Daerah di Indonesia Berkumpul di Jayapura, Kampanyekan Indonesia Bertutur 2022

Secara total tercatat ada sebanyak 31 partisipan di luar Affandi. Para partisipan itu hadir dalam pameran tersebut dengan lewat berbagai medium yang ada. Dengan tentu merespon banyak hal mulai dari gejala, fenomena, sejarah, maupun proses, serta karya-karya ekspresionisme-abstrak Affandi.

Karya-karya mereka sendiri tersaji dalam berbagai bentuk. Baik dari lukisan, tekstil, patung instalasi, seni kaca, seni media baru hingga mural.

"Sembilan partisipan artis itu mereka membuat karya dengan merespon 7 malamnya itu. Mereka tinggal memilih mana yang mau direspon dan dikaitkan dengan pameran ini," ujar Mikke.

Sementara untuk 22 muralis dan graffiti karyanya dapat dilihat di sepanjang Jalan Affandi. Dengan tersebar di beberapa titik.

"Tujuannya agar Jalan Affandi (Jalan Gejayan) tidak jadi jalan politik tapi juga jalan budaya. Ada 13 titik bisa dilihat tandanya potret malam Affandi," ungkapnya.

Dalam pameran ini turut menyajikan lebih dari 100 materi atau judul arsip dari dekade 1940 hingga 2000. Ada pula koleksi Dicti art Laboratory dan Museum Affandi yang belum banyak tereksplorasi ketika melihat sosok sang maestro.

Pameran tersebut digelar di Museum Affandi, Jalan Laksda Adisoetjipto, Depok, Sleman. Penikmat seni sudah bisa menikmati karya-karya itu sejak 15 Juli 2022 kemarin hingga 11 September 2022 mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini